Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan bersama Rombongan Secretary of the Fund and the International Monetary and Financial Committee IMF Jianhai Lin dan Country Director World Bank untuk Indonesia Rodrigo Chaves bertolak dari Bali menuju Palu Sulawesi Tengah pada Jumat, 5 Oktober 2018.
Baca juga: Bos IMF Disambut Luhut Pandjaitan di Bali Menjelang Pertemuan IMF
Empat lokasi di Palu yang dikunjunginya yaitu RSU Anutapura Palu, Perumnas Balaroa, Pegunungan Gawalise, dan Posko Bantuan di kantor Detasemen TNI-AU Mutiara Palu. “Saya dengan Mr. Jianhai datang untuk melihat dan kami bersama-sama membantu berikan sumbangan kepada pengungsi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 6 Oktober 2018.
Luhut menjelaskan meskipun perhelatan tahunan IMF - World Bank di Bali akan dilaksanakan, ia dan pejabat IMF akan tetap membantu korban gempa dan tsunami di Palu. “Jangan orang bilang kita di Bali sibuk menyelenggarakan konferensi kelas tinggi lalu kita lupa menangani bencana di Palu. Enggak, sama sekali jauh dari itu. Kita sangat prihatin dan kita ingin juga kontribusi. Daripada kita tunggu-tunggu ya kita mulai sumbang saja,” kata dia.
Ia mengatakan total bantuan yang diserahkan dalam tahap satu ini adalah 20 ton beras, 5.000 bungkus biskuit, 100 ribu bungkus mie instan. Bantuan selanjutnya sedang dalam proses pengiriman dengan menggunakan kapal Baruna Jaya milik BPPT pada 3 Oktober lalu.
“Ada 200 ton tapi termasuk barang-barang listrik, makanan, beras, mie. Bukan soal jumlahnya, tapi simpati mereka yang begitu responsif terhadap ini,” ujarnya.
Selain bantuan pangan, kata Luhut, warga pengungsi juga mengharapkan bantuan berupa fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus). Menanggapi hal tersebut Luhut sudah mendorong Kementerian ESDM menyediakan alat bor sumur untuk disumbangkan dan dukungan Detasemen Zeni Bangunan TNI (Denzibang) untuk instalasinya. “Kita sedang usahakan 3 sumur bor di 3 titik yang mereka minta,” tutur Luhut Pandjaitan.