Selain itu, Rizal juga mengusulkan pajak pembelian mobil karena dinilai bakal mengurangi nilai impor secara signifikan. Bahkan, ia meminta pemerintah harus melakukan lobi dengan Perdana Men teri Jepang, Shinzo Abe, untuk tidak mengimpor mobil selama dua sampai tiga tahun ke depan hingga suasana ekonomi Indonesia kembali normal.
"Kami minta pemerintah jangan beraninya sama pedagang menengah kecil yang dagang lipstik, dagang tas, dagang baju. Berani juga dong sama yang besar," kata Rizal.
Adapun dalam usulnya ketiga mewajibkan hasil ekspor masuk sistem perbankan, menurut Rizal, karena melihat saat ini hasil ekspor yang masuk dalam sistem perbankan Indonesia hanya sebesar 20 persen. "Kita harus di depan kurva untuk bisa keluar dari krisis," ujarnya.
Penyimpanan hasil ekspor itu, kata Rizal, harus ditahan Bank Indonesia selama satu tahun agar nantinya bisa memperbaiki cadangan devisa dan kurs rupiah bisa lebih stabil. "Dulu Thailand sama dengan kita, hasil ekspornya hanya 5 persen yang masuk dalam perbankan nasional. Tapi setelah Undang-undangnya diubah, akhirnya hari ini 95 persen hasil ekspor Thailand masuk ke negaranya," tuturnya.
Pegawai menunjukkan uang di sebuah Money Changer di Jakarta, Rabu (03/02). Rupiah hari ini ditutup pada level 9.395 per dolar Amerika, atau kembali menguat 70 poin dibandingkan posisi sehari sebelumnya di 9.365. TEMPO/Dinul Mubarok
Sebetulnya pemerintah sudah mengambil sejumlah langkah untuk mendorong perekonomian yang senada dengan usul Rizal Ramli. Menteri Keuangan Sri Mulyani, misalnya, sebelumnya menyatakan bersama dengan Bank Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sedang menyiapkan insentif bagi para eksportir yang mengkonversi devisa hasil ekspornya.
Insentif ini tak lain juga merupakan upaya pemerintah menjaga agar menyeimbangkan pasokan dan permintaan dolar di dalam negeri dan pada akhirnya bisa menopang kurs rupiah. "Bagaimana supaya devisa hasil ekspor tinggal di Indonesia dan mendapatkan insentif dalam bentuk pengurangan pajak penghasilan atas bunga yang diperolehnya itu bisa sekarang dibuat lebih fleksibel," ujar Sri Mulyani di kantornya, Rabu, 3 Oktober 2018.
Baca: Rupiah Loyo, Rizal Ramli Usul 10 Barang Impor Terbesar Dikurangi
Sri Mulyani terus mendorong para eksportir agar mengkonversi seluruh devisa hasil ekspor untuk transaksi di dalam negeri. Konversi tersebut, menurut dia, sangat membantu keseimbangan pasokan dan permintaan dolar di dalam negeri.
Simak berita lainnya terkait Rizal Ramli hanya di Tempo.co.