TEMPO.CO, Jakarta - Data ekonomi dari Amerika Serikat melaporkan tingkat pengangguran turun ke level terendahnya dalam 48 tahun. Laporan yang tertulis Jumat lalu 5 Oktober 2018 membuat Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve) Jerome Powell semakin yakin bahwa ekonomi Negeri Paman Sam berada dalam momentum terbaiknya.
Namun demikian, aktivitas ekonomi di negara lain justru melemah. Sebagian penyebabnya adalah kenaikan suku bunga dari The Fed dan perang dagang Presiden AS Donald Trump dengan China.
Ekspansi manufaktur global tumbuh dalam laju terlambatnya dalam dua tahun terakhir dan ekspor tertekan bulan lalu untuk pertama kalinya sejak 2016.
“AS mungkin sedang menguat, tapi ekonomi global mulai melemah,” kata Janet Henry, Kepala Ekonomi HSBC Holdings, di London, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu 6 Oktober 2018.
Adapun perang dagang sejauh ini telah menjadi sentimen terbesar. Dalam beberapa pekan terakhir saja, perusahaan seperti Panasonic Corp., Ford Motor Co., dan BP Plc. memperingatkan bahaya dari eskalasi tensi dagang dan khawatir dampaknya mulai dirasakan oleh perekonomian secara meluas.
Baca Juga:
Sementara itu, tekanan di negara-negara berkembang mulai dari Argentina hingga Turki, ketidakpastian politik di Inggris dan Italia, serta kenaikan harga minyak juga turut menjadi penekan laju ekonomi global tersebut.
“Enam bulan lalu, saya menunjuk ada awan risiko di cakrawala. Sekarang, beberapa risiko itu telah menjadi nyata,” kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde pekan ini.
Simak berita tentang Amerika hanya di Tempo.co
BISNIS.COM