TEMPO.CO, Jakarta - Pasca gempa Palu, Pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu mengatakan jumlah Base Transceiver Station atau BTS operator seluler yang berfungsi di Palu sudah mencapai 60 persen. Hal ini dipengaruhi mulai pulihnya sistem jaringan transmisi yang mendukung keseluruhan BTS operator seluler.
Baca juga: Bank Mulai Buka Pasca Gempa Palu, Warga Berbondong Setor Uang
"Ini juga dipengaruhi oleh berangsur pulihnya pasokan listrik di Palu," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 5 Oktober 2018.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan dari 3.500 BTS yang terdapat di Sulawesi Tengah, sekitar 50 persennya tidak berfungsi akibat gempa. "Donggala dan Sigi itu hanya beroperasi 25 persen. Memang parah 3 lokasi itu," ujarnya saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Ferdinandus mengatakan hingga Jumat, 5 Oktober 2018 jumlah telepon satelit yang telah didistribusikan ke posko pengungsian sebanyak 64 unit dengan rincian masing-masing 31 unit di termin pertama dan 33 unit di termin kedua. Sementara jumlah perangkat internet satelit yang sudah berfungsi di lokasi bencana mencapai 10 unit.
"Sepuluh unit itu dipasang di 10 tempat, seperti Posko Utama Korem, Rumah Dinas Gubernur, Kantor Wali Kota, RS Bhayangkara, RS Wirabuana," ujarnya.
Ia menjelaskan dengan 10 perangkat internet satelit tersebut, warga korban gempa Palu, Donggala, dan Sigi dapat mengakses internet menggunakan wifi secara gratis. "User ID untuk 10 internet satelit tersebut adalah: BaktiKominfo," ujarnya.