TEMPO.CO, Palu - Pelayanan perbankan mulai kembali berjalan pasca gempa Palu, Sulawesi Tengah.
Baca: Bantuan Gempa Palu Donggala Diprioritaskan Lewat Laut dan Udara
"Kita selenggarakan walau harus ambil personel dari sana sini," kata Eva, supervisor pada BNI Cabang Palu, Jumat, 5 Oktober 2018.
Eva berasal dari unit di Kabupaten Sigi, yang sebagian wilayahnya rusak diterjang tsunami. Sementara Lydia, petugas pelayanan nasabah customer service), selama ini bertugas di bagian kredit. "Itu Lidya sebenarnya dari bagian kredit," kata Eva.
Ia menceritakan beberapa pegawai bank hingga saat ini masih dinyatakan hilang. "Denisa bersama Amelia masih hilang. Mereka ada di Pantai Talise ketika tsunami datang," tutur Eva.
Para karyawan sengaja membiarkan papan nama kedua pegawai yang belum diketahui nasibnya itu ada di meja mereka masing-masing.
Sejak tiga hari terakhir layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) juga sudah ada yang kembali berfungsi. ATM BNI dan BRI sudah ada yang melayani transaksi.
Begitu bank buka sejak Kamis lalu, tidak kurang dari 400-an nasabah datang ke BNI Cabang Palu setiap harinya.
Menurut Eva, sebagian besar nasabah menyetorkan uangnya, terutama untuk disimpan di rekeningnya. "Daripada disimpan di rumah. Kalau terjadi apa-apa, bisa saja uang hilang begitu saja," kata Daud, nasabah dari Patobo, kawasan yang juga hancur akibat gempa.
Daud ke bank menemani ayahnya untuk mengurus uang pensiunnya. "Kami akan segera ke luar Palu, mungkin ke Makassar. Saat ini tidak tenang untuk tinggal di Palu," katanya.
Gempa Palu berkekuatan magnitudo 7,4 terjadi pada Jumat, 28 September 2018 pukul 17.02 WIB. Akibatnya 1.571 orang tewas.
ANTARA