TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan pemerintah telah mengeluarkan sekitar Rp 500 miliar untuk merenovasi 23 ribu rumah yang terkena dampak gempa Lombok. Ia mengatakan bantuan tersebut diberikan bagi korban dengan kerusakan ringan, sedang dan berat.
Baca juga: Pengusaha Lombok Minta Keringanan Bunga Pinjaman Setelah Gempa
"Paling tidak sudah 23 ribu rumah lah yang selesai, itu rumah yang terverifikasi dan dananya sudah kami pindahkan ke BNPB," ujar dia di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jumat 5 Oktober 2018.
Pada 5 Agustus lalu, gempa berkekuatan magnitudo 7 sebelumnya mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya. Gempa tersebut mengakibatkan ratusan orang tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi. Gempa itu juga membuat ribuan bangunan dan fasilitas umum rusak.
Askolani mengatakan perbaikan rumah korban gempa Lombok akan terus berlanjut dan menunggu BNPB selesai melakukan verifikasi data. Ia menargetkan perbaikan keseluruhan rumah pasca gempa lombok dapat selesai pada 2019.
"Tentunya kita akan selesaikan 2018 dan kemungkinan akan ada sisa sedikit di 2019. Harapannya yang rusak sedang dan ringan bisa diselesaikan dengan 2018," ujar dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Rehabilitasi daan Rekonstruksi BNPB Harmensyah mengatakan dari 204 ribu rumah yang terkena dampak gempa sebanyak 80 persen sudah terverifikasi. Ia juga mengatakan pendanaan akan segera diberikan kepada korban gempa Lombok. "Sekarang ini sudah mulai membangun Lombok ya," tutur dia.