TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) menyiapkan lima bandara alternatif sebagai tempat parkir pesawat para delegasi pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali pada 8 hingga 14 Oktober 2018 mendatang. Kelima bandara tersebut yaitu Bandara Internasional Lombok, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hassanudin Makassar, Bandara Adi Soemarmo Solo, serta Bandara El Tari Kupang.
"Ini merupakan upaya Angkasa Pura I untuk mengantisipasi keterbatasan kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, meskipun kami telah melakukan pengembangan fasilitas bandara khusus untuk menyambut pertemuan pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 ini," kata Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 5 Oktober 2018.
Hal ini, kata Faik, dilakukan agar perpindahan moda transportasi pada saat kedatangan dan kepulangan tamu negara berjalan lancar dan nyaman.
Faik mengatakan beberapa pengembangan yang dilakukan di Bandara I Gusti Ngurah Rai antara lain perluasan apron dari 53 parking stand menjadi berkapasitas 63 parking stand. Selain itu ada juga penambahan rapid exit taxiway untuk meningkatkan jumlah pergerakan pesawat hingga 33 pergerakan per jam, serta penambahan check-in counter menjadi 126 unit.
Ia mengatakan untuk Bandara Internasional Lombok dilakukan perluasan apron dengan tambahan 8 parking stand untuk pesawat narrow body, sehingga saat ini Bandara Internasional Lombok memiliki 18 parking stand. Sedangkan apron Bandara Juanda Surabaya bertambah 7 parking stand untuk pesawat narrow body dan satu helikopter. Dengan demikian kapasitas apron bandara ini menjadi 51 parking stand.
Penambahan kapasitas apron, kata dia, juga dilakukan di Bandara Sultan Hasanudin Makassar yang bertambah 8 parking stand, sehingga saat ini totalnya ada 48 parking stand. Sementara Bandara Adi Soemarmo Solo menambah 9 parking stand menjadi 26 parking stand. Sedangkan Bandara El Tari Kupang menambah 5 parking stand di apronnya, sehingga saat ini bisa memiliki kapasitas 17 parking stand.
"Seluruh fasilitas di bandara-bandara alternatif tersebut telah melalui proses verifikasi siap operasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan diharapkan dapat mendukung kesuksesan penyelenggaraan event akbar pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018," ujarnya.