TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur, hanya meraup keuntungan sebesar 10 persen dari penjualan tiket pesawat selama Garuda Travel Fair (GATF) 2018 di Kupang dari target Rp2,3 miliar.
"Untuk GATF 2018 fase kedua ini kami hanya mampu meraup keuntungan sekitar Rp200 juta, dari target Rp2,3 miliar yang sudah ditargetkan oleh pusat kepada kami," kata General Manager PT Garuda Indonesia Cabng Kupang Yudi M Fulkan di Kupang, Kamis, 4 Oktober 2018.
Garuda Travel Fair 2018 fase kedua digelar di Kupang pada 28-30 September. Dalam GATF fase kedua itu Garuda Indonesia melibatkan kurang lebih enam biro perjalanan dengan tujuan agar mampu meningkatkan penjualan tiket.
Yudi mengatakan pada awalnya pihaknya yakin betul bahwa target tersebut akan tercapai sebab dipadukan dengan penjualan tiket menyongsong libur Natal dan Tahun Baru 2019.
Hal ini kata dia bisa disebabkan karena masih banyaknya masyarakat di kota Kupang itu yang masih sering membeli tiket dengan cara daring atau "online".
"Tak tercapai target ini mungkin karena orang Kupang lebih suka belanja tiket di Online. Padahal diskon GATF lebih besar dan lebih murah," ujarnya.
Di samping murah, kata dia pembelian tiket melalui GATF juga dapat membantu meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) NTT sendiri.
Oleh karena itu lanjut dia, untuk dapat mewujudkan hal tersebut, dia meminta kerja sama pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan GATF di daerah itu.
"ASN mungkin bisa diarahkan untuk tidak membeli tiket online. Tetapi lebih memilih tiket melalui kegiatan GATF," tuturnya.
Di samping itu juga untuk GATF 2019 nanti, Garuda hanya akan menggelar satu kali dalam satu tahun, dengan tujuan agar bisa meningkatkan pembelian tiket Garuda.
Dengan tidak tercapainya target tersebut maka ini kedua kali Garuda Indonesia Kupang, tidak capai target setelah sebelumnya pada Garuda Travel Fair fase pertama juga hanya mampu mencapai 85 persen penjualan dari target Rp 2,3 miliar.
ANTARA