TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengatakan punya alasan kuat untuk kemudian menyebut foto yang beredar terkait aksi kemanusiaan Front Pembela Islam atau FPI adalah hoax. Sebab, dalam keterangan tulisan pada foto tak sesuai dengan kenyataan.
Baca: Kominfo Minta Foto Hoax FPI Dicopot dari Seluruh Medsos
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menyebutkan, dalam foto yang beredar, caption yang tertulis adalah "gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa palu 7.7". Padahal faktanya dalam gambar tersebut memperlihatkan relawan FPI yang membantu korban longsor di Tegal Panjang Sukabumi pada tahun 2015.
"Orang yang buat caption-nya salah. Jadi disini kita luruskan," kata Semuel di Kementerian Kominfo, Rabu, 3 Oktober 2018.
Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu mengatakan foto yang beredar terkait aksi kemanusiaan yang dilakukan FPI adalah hoax. Namun, ia menjelaskan hoax tersebut tidak ditujukan untuk aksi kemanusiaan FPI di Sulawesi Tengah. "Jadi yang hoax itu adalah fotonya. Bukan FPI tidak melakukan aktivitas kemanusiaan di Palu," kata dia.
Ferdinandus menjelaskan foto itu didapatkan Kementerian Kominfo berdasarkan aduan masyarakat yang selanjutnya dianalisis menggunakan alat pengais atau crawling sistem. "Menurut crawling sistem kami ini gambar yang pernah disebarkan tahun 2015 dan di Sukabumi," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara FPI, Slamet Ma'arif membantah tudingan Kementerian Komunikasi dan Informatika soal hoax foto-foto relawan FPI yang membantu korban gempa di Palu, Sulawesi Tengah. "Fakta di lapangan dan bukti yg ada, FPI sudah berada di lokasi bencana Palu sejak dari kejadian di bawah Ketua FPI Palu Ustad Sugianto," kata dia kepada Tempo, Selasa, 2 Oktober 2018.
Baca: FPI Bantah Kominfo Soal Foto Hoax Bantu Korban Palu
Slamet menuturkan para relawan FPI di Palu membantu para korban, yang berkoordinasi dengan Ketua FPI Palu, Sugianto. Bahkan FPI dari kota lain, sudah mempersiapkan relawan untuk dikirimkan ke Palu dan Donggala.
CHITRA PARAMAESTI