TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat sebanyak tujuh Gardu Induk (GI) terdampak gempa Palu Donggala yang terjadi pada Jumat pekan lalu, 28 September 2018. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Munir Ahmad mengatakan dua dari tujuh GI itu sudah dapat beroperasi.
Baca: Jokowi Kembali Kunjungi Lokasi Bencana Gempa dan Tsunami Palu
"Dua gardu induk sudah beroperasi yakni di Poso dan Pamona, sementara 5 gardu induk lainnya dalam proses pemulihan yakni di Parigi, Talise, Sidera, Silae dan Pasang Kayu," kata dia dalam keterqngan tertulis, Rabu, 3 Oktober 2018.
Ia berharap gardu induk Sidera dan Talise dapat segera beroperasi dengan normal sehingga dalam waktu dekat listrik dari PLTA Poso dapat dialirkan ke pelanggan di Palu dan sekitarnya. Perbaikan juga terus dilakukan pada gardu induk Pasang Kayu, Silae juga Parigi. "Diharapkan semua gardu induk dapat kembali normal secepatnya," ujarnya.
Kondisi Sistem Kelistrikan Palu pasca gempa secara bertahap telah dilakukan pemulihan. Hingga Selasa 2 Oktober 2018, PLN telah berhasil memulihkan 30 persen kelistrikan Kota Palu dan sekitarnya.
Munir mengatakan beberapa pembangkit listrik yang sebelumnya padam juga telah siap beroperasi. Salah satunya, kata dia, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Silae yang berkapasitas 10 MegaWatt (MW). Selain itu PLTD Pasang Kayu yang menyuplai kelistrikan fasilitas umum termasuk Rumah Sakit juga telah beroperasi paralel.
Ia mengatakan 15 unit genset telah terpasang di Donggala yang tersebar di Kompleks Kantor Bupati, Kompleks Gn. Bale, dan Komplek Kuburan Cina dari Area Watampone, Kantor Walikota Palu dari Area Gorontalo, RS Wirabuana, RS Undata dan RS Bhayangkara. Sementara 13 genset lainnya standby di Kantor Area Luwuk (1 unit), Gorontalo (10 unit) dan Toli-toli (2 unit).
"Sebanyak 45 unit genset sedang dalam perjalanan untuk mendukung sistem kelistrikan Palu dan sekitarnya."
Baca berita lainnya tentang gempa Palu Donggala di Tempo.co.