TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina mengoperasikan 10 SPBU untuk masyarakat di Palu dan sekitarnya. Hingga Selasa, 2 Oktober 2018, 10 SPBU itu berada di tiga wilayah terdampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, yaitu Palu, Donggala, dan Sigi.
Baca juga: Pasca Gempa Palu, Wings Air Buka Penerbangan ke Bandara Mutiara
Selain itu Pertamina telah mengoperasikan 20 dispenser manual untuk melayani kebutuhan BBM masyarakat. Sementara di tiga wilayah lainnya yaitu Parigi Moutong, Mamuju Utara, dan Mamuju Tengah sebanyak 13 SPBU yang ada di sana beroperasi sepenuhnya.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito menegaskan bahwa Pertamina juga terus melakukan penguatan distribusi dan pelayanan BBM untuk masyarakat. “Kami juga sudah menerbangkan SPBU portable dan 80 unit dispenser engkol manual tambahan, serta unit mobil tangki berdispenser. Fasilitas ini akan kami tempatkan di lokasi-lokasi SPBU atau tempat strategis lainnya," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 3 Oktober 2018.
SPBU yang beroperasi di kota Palu berlokasi di Jalan Diponegoro, Jalan Maluku, Jalan R.E. Martadinata, Jalan Imam Bonjol, Jalan Bayoge, dan Jalan Ki Hajar Dewantara. Enam SPBU ini adalah yang berhasil dioperasikan dari total 17 SPBU yang ada di kota Palu.
Sementara itu, tiga SPBU yang beroperasi di Kabupaten Donggala berlokasi di Desa Sioyong, Jalan Raya Palu-Donggala, dan di Desa Ganti Jalan Trans Sulawesi. Sedangkan satu SPBU lainnya rusak berat. Sedangkan untuk Kabupaten Sigi satu SPBU di Sidondo sedangkan satu SPBU lainnya rusak berat.
Pertamina juga bekerja sama dengan maskapai penerbangan Pellita Air Service membuat SPBU portable untuk korban gempa. Corporate Secretary Pelita Air Service Alicia Irzanova mengatakan SPBU portable tersebut nantinya akan dioperasikan di SPBU yang selama ini tidak bisa beroperasi di Palu, dengan mengerahkan petugas operator yang dikirim dari beberapa daerah.
Pelita Air service, kata Alicia membantu menditrisbusikan bantuan lewat udara ke lokasi bencana di Palu, Sulawesi Tengah agar diterima langsung oleh korban gempa.
"Kami kirim menggunakan pesawat Atr 72-500 nomor perjalanan PK PAH milik Pelita Air Service dengan perjalanan selama empat jam, sekali berangkat pesawat mengangkut beban seberat 4-5 ton, bantuan ini juga dari sejumlah BUMN lainnya," ujarnya, Selasa, 2 Oktober 2018.
CAESAR AKBAR | MUHAMMAD KURNIANTO