TEMPO.CO, Madiun - PT Industri Kereta Api atau PT INKA tengah memproduksi kereta Light Rail Transit disingkat LRT tanpa masinis untuk Jabodebek yang dikirim mulai April 2019. Jumlah kereta yang dipesan PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) itu sebanyak 31 rangkaian. Masing-masing trainset terdiri dari 6 kereta.
“Sudah ada 6 body kereta LRT di belakang (workshop),’’ kata Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro ditemui di pabrik PT INKA di Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa, 2 Oktober 2018.
Baca : LRT Palembang Kini Ada Seri Perangkonya
Nilai kontrak produksi 31 rangkaian LRT itu, ia menuturkan senilai Rp 3,9 Triliun. Sebagian dana tersebut digunakan membeli komponen yang 40 persen buatan dalam negeri. Sedangkan 60 persen lainnya buatan luar negeri yang salah satunya bogie atau komponen gerak pada kereta api.
Disinggung tentang kelebihan LRT Jabodebek yang diproduksi, Budi menjelaskan lebih canggih dibandingkan kereta LRT Palembang. Untuk kecepatan maksimal, misalnya, mampu mencapai 100 kilometer per jam. “Keunggulannya kapasitas lebih besar,’’ ujar dia kepada sejumlah wartawan.
Karena kelebihan itu, pihak PT INKA berkeinginan memasarkan kereta LRT ke luar negeri. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain yang masuk konsorsium seperti PT KAI, PT Waskita Karya akan memasarkanya ke sejumlah negara.
“Mau masuk Filipina, Bangladesh, Sri Langka, dan Vietnam untuk dijual satu paket termasuk pembiayaan, operasional dan lain-lain,’’ kata Budi.
Simak juga : TKA Cina Dalam Video Viral Sempat Dibawa ke Imigrasi?
Manajer Humas dan Protokoler PT INKA Exiandri Bambang Primadani, menambahkan kereta LRT Jabodebek akan dikirim mulai April 2019 secara bertahap. Proses uji coba juga akan djalankan. Setelah jalur, persinyalan, stasiun dan depo, maka seluruh kereta tanpa masinis dikirim.
Meski begitu, Bambang menuturkan petugas teknis masih bertugas di balik kemudi untuk mengoperasionalkan kereta LRT ini selama dua tahun. Langkah itu sebagai proses pengenalan teknologi kepada masyarakat. Setelah itu, kereta benar-benar beroperasi tanpa masinis.