INFO BISNIS - PT Bank Mestika Dharma Tbk. berhasil meraih dua penghargaan bergengsi di ajang Indonesia Banking Award (IBA) 2018 yang diselenggarakan Tempo Inti Media dan Indonesia Banking School. Bank yang berpusat di Medan ini memperoleh pengakuan sebagai The Most Efficient Bank dan The Most Reliable Bank di kategori bank dengan aset di bawah Rp 20 triliun.
Menurut Presiden Direktur Bank Mestika Dharma Achmad S. Kartasasmita, bank yang dipimpinnya ini mampu mendapat penghargaan sebagai salah satu bank paling efisien karena sejak dulu Bank Mestika selalu berupaya mempertahankan kemampuan bersaing di industri perbankan. Salah satunya, dengan meningkatkan efisiensi.
Baca Juga:
Langkah efisiensi yang dilakukan, kata Achmad, antara lain dengan mempertahankan tingkat pinjaman tetap baik, agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan yang dapat memakan biaya mahal. Kemudian, jumlah sumber daya manusia juga diatur agar tidak terlalu banyak. "Kami memilih orang-orang yang mampu menjalankan bisnis, dengan (jumlah) cukup pas, antara jumlah pegawai dengan (pertumbuhan) bisnis yang ingin kami capai," ucap Achmad.
Upaya efisiensi lainnya yaitu dengan mencari lebih banyak dana pihak ketiga (DPK) yang berupa dana murah. Beberapa tahun lalu bahkan komposisi dana murah Bank Mestika bisa mencapai 70 persen dari total DPK. Tahun ini, komposisi dana murah bank ini pun masih tinggi, sekitar 50 persen.
Sedangkan mengenai predikat Most Reliable Bank, menurut Achmad bisa diperoleh karena sejak awal didirikan pada 1955, para pemilik bank ini sudah menetapkan target untuk menjadi bank yang kuat dan dapat diandalkan. Para pemilik pun tidak ragu-ragu untuk terus menanamkan modal. Simak saja. Sebagai bank buku 2, Bank Mestika sebenarnya hanya membutuhkan equity Rp 1 triliun. Namun, equity Bank Mestika saat ini mencapai hampir Rp 3 triliun. Pemilik bank bahkan menahan diri untuk tidak mengambil dividen terlalu banyak. "Pemilik bank kami membatasi dividen sekitar Rp 50-60 miliar per tahun. Sisanya dipakai untuk memperkuat modal," jelas Achmad.
Baca Juga:
Dengan modal yang kuat dan hasil kinerja yang baik, masyarakat pun melihat Bank Mestika Dharma sebagai bank yang sangat kuat secara finansial. Apalagi, bank ini terbukti mampu terus bertahan. Bahkan ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi pada 1997, 1998, bank ini tak mengalami masalah berarti. Ketika banyak bank lain tutup, bank ini justru mendapat hasil audit yang sangat positif.
Kini, kinerja keuangan Bank Mestika pun terbilang tinggi. Pada 2017 bank ini mampu mencatat laba 2017 Rp 263 miliar, naik 47 persen dibanding 2016 yang sebesar Rp 239 miliar.
Kenaikan laba ini didorong dua faktor. Pertama adalah karena kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 4,93 persen yoy menjadi Rp 724 miliar. Kedua, karena beban operasional turun 8,6 persen yoy menjadi Rp 491 miliar.
Penyaluran kredit sepanjang 2017 sebesar Rp 6,78 triliun atau naik 7,9 yoy. Sementara, rasio kredit bermasalah atau NPL Bank Mestika sebesar 2,58 persen, atau turun 101 bps secara yoy. Meskipun NPL turun, bank tetap menganggarkan cadangan kerugian penurunan nilai Rp 135 miliar atau naik 17,4 persen yoy.
Bank Mestika tercatat mempunyai aset Rp 11,8 triliun per akhir 2017 atau naik 11,6 persen yoy. Bank ini masuk ke dalam kelompok bank menengah dengan modal inti Rp 2,9 triliun.
Keberhasilan meraih dua penghargaan IBA 2018 menegaskan kekuatan Bank Mestika Dharma. "Penghargaan ini bisa memotivasi kami, meningkatkan lagi kinerja kami. Dengan penghargaan ini pun di mata nasabah, kami menjadi lebih baik," ujar Achmad. (*)