TEMPO.CO, Bandung -PT Kereta Api Indonesia bersama PT Pos Indonesia, Perum Peruri, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan prangko seri kereta kedua, setelah seri pertama diterbitkan tahun 1968. Salah satunya bergambar LRT Palembang.
BACA: Beroperasi 2 Pekan, LRT Palembang Sudah Angkut 24 Ribu Penumpang
“Prangko ini memberikan gambaran baru inovasi dari Kereta Api yang ada,” kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro di sela puncak perayaan ulang tahun PT Kereta Api Indonesia ke 73 di Bandung, Sabtu, 29 September 2018.
Dua seri prangko yang diluncurkan bergambar kereta Rail Clinic Generasi 4, dan bergambar LRT Palembang. Edi mengatakan, Rail Clinic merupakan layanan PT Kereta Api khusus untuk membantu layanan kesehatan warga di seputaran lintasan jalur rel kereta.
“Masyarakat bisa mendapat pelayanan kesehatan baik pemeriksaan dan perawatan kesehatan secara gratis. Sehingga untuk inovasi ini dibuatkan perangko untuk itu,” kata dia.
BACA: LRT Palembang Hanya Operasikan 6 Stasiun Selama Asian Games
Sementara LRT yang telah beroperasi di Palembang dipilih menjadi gambar kedua karena inovasi ini akan mengubah wajah kereta api di masa mendatang. “LRT Palembang ini adalah LRT pertama yang menggunakan top trail, energinya datang dari bawah, bukan dari kabel di atasnya. Ini adalah kereta moderen yang diciptakan bersama-sama dengan Inka, LEN, dan digotong oleh BUMN seluruhnya,” kata Edi.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, tahun ini kereta api akan memasuki era baru, era kereta tanpa api. “Kereta Api ini di ulang tahun ke 73 menandakan era baru, yang baru sama sekali. Seperti dulu, loko uap menjadi loko diesel. Saat ini loko diesel akan menjadi LRT, (dengan teknologi) self-propel, dia berjalan sendiri pakai listrik,” kata dia di Bandung, Sabtu, 29 September 2018.
Fajar mengatakan, penggunaan LRT akan meluas di sejumlah kota besar di Indonesia. “Sebentar lagi bergerak di Jabotabek. Dan kami harapkan nanti di kota-kota besar yang lain. Makanya saya bilang ini era baru. Kami harapkan ke depannya kereta api menjadi angkutan massal yang betul-betul bisa diandalkan,” kata dia.
Vice President Public Relations, PT Kereta Api Indonesia, Agus Komarudin mengatakan, dua perangko seri kereta api yang diluncurkan hari ini dicetak perdana sebanyak 100 rib lembar full sheet. “Ini yang kedua kalinya. Perangko seri kereta pertama dicetak tahun 1968. Yang keduanya tahun ini, tahun 2018,” kata dia, Sabtu, 29 September 2018.
Perangko kereta api edisi pertama dicetak tahun 1968 memperingati beroperasinya 100 tahun kereta api di Indonesia. Ada dua varian perangko edisi pertama dengan gambar kereta diesel, yakni perangko berwarna hijau dengan harga Rp 20 dan merah Rp 30. Perangko kedua edisi kereta termasuk yang bergambar LRT Palembang yang diluncurkan tahun 2018 ini dapat membeli di kantor pos terdekat dengan harga Rp 3 ribu per lembarnya.