TEMPO.CO, Jakarta - Proses pemulihan layanan telekomunikasi terus berjalan dengan 1.728 base transceiver station (BTS) telah beroperasi sejak terkena dampak gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018.
Baca juga: Pasca Tsunami Palu, 5 ATM Nyaris Dijarah di Palu
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu mengatakan angka BTS yang belum beroperasi masih dalam tahap pendataan di tingkat operator. Pastinya, 1.728 BTS 2G, 3G dan 4G dari jaringan Telkomsel, Indosat, serta XL kini sudah beroperasi sehingga layanan telekomunikasi berangsur pulih pasca gempa dan tsunami Palu.
"Kami belum dapat data pastinya (untuk BTS yang belum beroperasi). Yang sudah beroperasi 1.728 BTS," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin malam, 1 Oktober 2018.
Menurutnya, sebagian besar BTS belum beroperasi karena terputusnya pasokan listrik. Di sisi lain, akses untuk menyediakan genset terkendala akses karena jalan tertutup reruntuhan bangunan. Karena itu, Kominfo dan operator menambah personel agar distribusi genset bisa dipercepat. Sebagai contoh, untuk memulihkan layanan di Palopo dan Poso.
Sebagian kecil BTS, katanya, rusak akibat gempa dan tsunami. Dia menyebut belum bisa mendapatkan data berapa jumlah BTS yang rusak pascabencana.
"Itu jadi salah satu kendala karena menuju ke sana membutuhkan waktu," katanya.
Untuk membantu pemulihan layanan telekomunikasi, Kominfo telah menyediakan 31 unit telepon satelit dan tambahan 50 unit yang direlokasi dari Lombok ke posko-posko setempat. Lalu, dua perangkat satelit VSAT dari Badan Aksesibilitas, Telekomunikasi dan Informasi serta Lintasarta.
"Kementerian Kominfo pagi tadi juga sudah melakukan pemasangan 2 perangkat internet satelit berupa VSAT BAKTI-Lintasarta di Posko Utama Korem Tadulako & Posko Media Bakti Kominfo Rujab Gubernur Siranindi," kata Ferdinandus terkait kondisi pasca gempa dan tsunami Palu.
BISNIS