TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembenahan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu langsung dilakukan. Diperkirakan pembenahan tersebut membutuhkan waktu selama tiga minggu.
Baca juga: Kemenhub: Landasan Bandara Palu Rusak Tapi
"Kita memang akan melakukan perbaikan dan tiga minggu recovery, sehingga bisa digunakan segala jenis pesawat," tutur Budi Karya di Kantor Kemenhub, Senin, 1 Oktober 2018.
Budi menjelaskan landasan pacu sepanjang 2.000 meter sudah dapat digunakan. Namun, untuk penerbangan terbatas dan diprioritaskan untuk pengiriman bantuan logistik.
Untuk Tower ACT yang hancur, saat ini menggunakan bantuan dari tower ACT yang berada di Makassar. Budi menuturkan pembangunan kembali tower tersebut membutuhkan waktu setidaknya dua bulan.
Sementara ini, kata Budi Karya, komunikasi dengan pesawat menggunakan mobil antena yang fungsinya serupa dengan tower ACT. "Tower sudah mulai dibangun," ucap dia.
Budi Karya menjelaskan ada beberapa maskapai penerbangan yang diberikan izin. Antara lain Garuda Indonesia, Wings Air, Nam Air dan My Indo. Masing-masing maskapai tersebut diberikan satu hingga dua slot untuk penerbangan pulang pergi.
Direktur Bandar Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Polana Pramesti menjelaskan pesawat yang dapat mendarat di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, ialah pesawat dengan jenis ATR atau bombardir atau pesawat 737 atau 737 klasik. "Diutamakan untuk hercules dan komersil tapi untuk mobilisasi bantuan," ujar dia.