TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh hari ini, kementeriannya terus berfokus kepada bencana gempa di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Gempa Palu, Sri Mulyani: 13 Pegawai Ditjen Pajak Ditemukan
"Tadi kami juga rapat sebentar sesudah upacara untuk menentukan langkah-langkah," ujar Sri Mulyani selepas menjadi inspektur upacara di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Oktober 2018.
Kendati demikian, Sri Mulyani mengatakan hari ini kementeriannya tetap melakukan upacara peringatan Hari Pancasila di Gedung Dhanapalla, pagi hari tadi pukul 08.00-08.15 WIB. "Untuk memperingati bagaimana Pancasila sebagai ideologi bangsa untuk terus diterapkan, diperkuat dan dilaksanakan," ujar dia.
Soal bencana di Sulawesi Tengah, Sri Mulyani mengatakan dana siap pakai atau on call sebesar Rp 560 miliar yang diajukan di Badan Nasional Penanggulangan
Bencana atau BNPB cair hari ini.
"Hari ini sudah cair," ujar Sri Mulyani. Ia mengatakan dana itu diproses akhir pekan lalu dan telah disetujui. "Proses penganggaran sedang berjalan dan sudah disetujui pada hari Sabtu yang lalu."
Lantaran masih kondisi darurat, kata Sri Mulyani, mengatakan dana itu bisa digunakan BNPB untuk menerjunkan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian RI, hingga tenaga kesehatan. Sebab, saat ini penanganan di Palu dan Donggala belum memasuki tahap identifikasi maupun rehabilitasi.
"Karena sekarang sedang berkejaran dengan waktu, banyak dari saudara yang masih tertimbun," tutur Sri Mulyni. "Jadi fokusnya adalah bagaimana menyelamatkan pada hari-hari ini dan itu semuanya didukung menggunakan anggaran on call-nya BNPB."
Kalau anggaran itu habis, Sri Mulyani mempersilakan BNPB untuk menyampaikannya. "Akan kami dukung," kata dia.
Sebelumnya, gempa magnitudo 7,4 menggoyang Donggala, di Sulawesi Tengah, pada Jumat, 28 September 2018 sekitar pukul 17.02 WIB. Gempa ini kemudian disusul dengan terjadinya tsunami di wilayah Kota Palu.
Menurut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gempa di Donggala dan tsunami di Palu disebabkan oleh aktivitas sesar Palu-Koro. Adapun hingga Sabtu siang, 29 September 2018 BNPB mencatat ada 48 orang meninggal dan 356 luka-luka akibat gempa di Donggala dan Palu.