TEMPO.CO, Jakarta - Unit Manager Communication and CSR Marketing Operation Region VII, Roby Hervindo mengatakan PT Pertamina (Persero) mengirimkan pasokan solar untuk korban gempa Palu, Sulawesi Tengah dengan menggunakan Pesawat Air Tractor. Solar dikirimkan dari Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara.
Baca juga: Gempa Palu, Sri Mulyani: 13 Pegawai Ditjen Pajak Ditemukan
"Pesawat tipe AT 802 itu membawa 4.000 liter Solar untuk menyokong bantuan operasional pemulihan pasca bencana alam gempa dan tsunami di Palu dan Donggala," kata Roby dalam keterangan tertulis, Senin, 1 Oktober 2018.
Pesawat yang dioperasikan oleh PT Pelita Air Service, dibawa oleh Captain Benjamin, berangkat pagi tadi pukul 06.45 WITA dari Tarakan dan mendarat di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu pukul 09.05 WITA.
Roby Hervindo menyatakan pasokan solar dikirim dari TBBM Tarakan, Kalimantan Utara, sebagai bentuk aksi tanggap darurat Pertamina dalam upaya memaksimalkan pendistribusian BBM di Palu dan Donggala setelah gempa dan tsunami. Selain mengoptimalkan alih suplai BBM dari Terminal BBM di sekitar Sulawesi, kata Roby, Pertamina juga mengirimkan BBM dengan menggunakan pesawat Air Tractor.
"Pesawat khusus ini digunakan untuk mendistribusikan BBM ke wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) khususnya Krayan, Nunukan Kaltara dan Puncak Jaya, Papua, dalam rangka program BBM Satu Harga," kata Roby.
Baca: Sri Mulyani: Dana Bantuan Gempa Palu Rp 560 M Cair Hari Ini
Roby mengatakan hari ini Pertamina juga mengirim BBM jenis Solar akan digunakan untuk mendukung operasional rumah sakit, salah satunya RS Undata Palu yang tidak hanya menangani pasien sakit, tetapi juga korban gempa Palu. Pengoperasian genset di rumah sakit sangat diperlukan untuk menangani pasokan listrik dan peralatan kesehatan.