TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Posko Harian Quick Response Team (QRT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugeng Wibowo mengatakan jalur darat menuju menuju Palu, Sulawesi Tengah sudah dapat dilalui pasca gempa yang mengguncang Palu dan Donggala. Hal tersebut Sugeng sampaikan pada hari ini pukul 14.30 WIB.
Baca juga: Kemenhub Sediakan 15 Trayek Tol Laut, Ini Rincian Rutenya
"Terkait perhubungan darat secara umum disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan di Palu itu pada prinsipnya untuk menuju dan keluar dari kota Palu sudah bisa dilaksanakan dengan kondisi yang ada," kata Sugeng di Kementerian Perhubungan, Ahad, 30 September 2018.
Sugeng mengatakan kalau menuju Palu dari sisi kiri, bisa lewat Kota Mamuju ke Donggala, lalu turun ke arah bawah untuk ke Palu.
"Atau yang dari sebelah kanan dari arah Gorontalo Poso melalui Kebun Kopi melewati dekatnya pantauan itu sudah bisa dilewati," ujar Sugeng.
Namun demikian,kata Sugeng karena adanya berbagai informasi, di sepanjang jalan masih banyak masih masyarakat yang mungkin karena ada rasa takut dan lain hal, jadi bergerombol atau berkumpul di antara jalur-jalur tersebut.
Sedangkan dari sisi perhubungan udara, kata Sugeng, Penerbangan Komersial secara terbatas di Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufri Palu dibuka hari ini. Namun tetap diutamankan untuk kegiatan emergency, SAR, dan kemanusiaan.
"Dari sisi udara bahwa dapat disampaikan pada prinsipnya bandara di palu berdasarkan notam nomor 078 (Notam Nomor H0778/18 dan Notam Nomor H0782) mulai pagi ini sudah bisa dimasukin untuk pesawat-pesawat komersil, tapi dengan terbatas artinya hanya khusus pesawat yang jenis non jet yang baling-baling," kata Sugeng.
Sebelumnya, gempa magnitudo 7,4 menggoyang Donggala, di Sulawesi Tengah, pada Jumat, 28 September 2018 sekitar pukul 17.02 WIB. Gempa ini kemudian disusul dengan terjadinya tsunami di wilayah Kota Palu.
Menurut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gempa di Donggala dan tsunami di Palu disebabkan oleh aktivitas sesar Palu-Koro. Adapun hingga Sabtu siang, 29 September 2018 BNPB mencatat ada 48 orang meninggal dan 356 luka-luka akibat gempa di Donggala dan Palu.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, M. Pramintohadi Sukarno mengatakan Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup lantaran terkena dampak gempa Donggala berkekuatan 7,7 skala Richter (SR), Jumat, 28 September 2018.
"Betul, bandara ditutup dari 28 September 2018 pukul 19.26 WITA sampai dengan estimasi 29 September 2018 pukul 19.20 WITA," ujar Pramintohadi kepada Tempo, Jumat, 28 September 2018. Penutupan itu sesuai Notam Nomor H0737/18.
HENDARTYO HANGGI | DIAS PRASONGKO | CAESAR AKBAR