TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bisnis Regional Sulawesi PT PLN (Persero), Syamsul Huda mengatakan menambah 10 genset dari Manado untuk memberikan pasokan listrik di di Palu, Sulawesi Tengah.
Baca: Gempa Donggala, PLN Turunkan Ratusan Personal Gabungan
"Kami berharap mobil pengangkut genset yang lainnya bisa segera tiba baik di Palu dan Donggala untuk menambah supplay tambahan penerangan warga, saat ini pergerakannya terus kami pantau untuk memastikan baik genset maupun alat berat bisa tiba di lokasi dengan selamat dan cepat," ujar Syamsul dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 30 September 2018.
Syamsul telah mengerahkan 125 personil tim gabungan PLN Sulawesi. Kedatangan tim ini adalah tahap pertama dari sejumlah Tim PLN yang akan bergabung di Palu untuk membantu upaya percepatan recovery pasokan listrik pasca gempa bumi dan tsunami yang terjadi sejak Jumat lalu.
Tim tersebut, kata Syamsul, sempat terkendala akses jalan yang masih ditutup. Namun sejak dibuka kembali akses jalan darat trans Sulawesi, melalui jalur Toboli - Kebun Kopi memudahkan tim untuk bisa mencapai Palu.
"Mesin pembangkit diesel di PLTD Silae yang bisa segera di perbaiki dan dioperasikan serta beberapa penyulang yang tidak mengalami kerusakan parah kami upayakan maksimal untuk segera dapat mensuplai listrik Kota Palu dan sekitarnya,kami targetkan Minggu sore ini mulai normal secara bertahap," ujar Syamsul.
Gempa Donggala berkekuatan 7,7 skala Richter (SR), yang kemudian dimutakhirkan menjadi 7,4 SR, mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02 WIB. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa tersebut juga disertai tsunami setinggi 1,5-2 meter.
Suasana ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu sangat sepi dan lumpuh. Toko-toko tutup. Dampak gempa tersebut juga terasa pada sektor perekonomian, terlihat warga antre membeli minyak tanah pada mobil tangki BBM. Sementara itu gas elpiji sangat langka di pasaran. Begitu juga kondisi jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi tidak berfungsi dengan baik.
Masyarakat terlihat berebut BBM di SPBU dan memborong bahan pokok di sejumlah mini market. Ribuan warga lainnya masih bertahan di luar rumah dan lapangan terbuka untuk menghindari adanya gempa susulan. Petugas Basarnas dan tim gabungan penyelamat terus bekerja melakukan penyelamatan baik warga yang selamat maupun jenazah masih terjebak di rerentuhan gedung.
Simak berita tentang PLN hanya di Tempo.co