TEMPO.CO, Jakarta - Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region VII Pertamina Roby Hervindo menyatakan, dari total seluruh pekerja Pertamina di Palu dan Donggala, sekitar 50 persen personil yang sudah terdata selamat dari bencana, langsung bekerja melayani masyarakat.
Baca: Gempa Donggala, Akses Telekomunikasi di Pesisir Sulteng Terputus
"Sementara separuh sisanya masih dilakukan pencarian," kata Roby dalam keterangan tertulis, Ahad, 30 September 2018.
Roby mengatakan pada Sabtu 29 September pelayanan untuk konsumen BBM di SPBU yang bisa beroperasi tetap dilaksanakan hingga tengah malam, walaupun dalam kondisi keterbatasan. Selain itu, kata Roby, Pertamina melakukan upaya maksimal untuk melakukan penyaluran BBM dari Terminal BBM (TBBM) Donggala. Sebelumnya dilaporkan bahwa TBBM Donggala juga terkena dampak gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada Jum’at.
"Sabtu malam, tim TBBM Donggala mengirimkan suplai solar untuk RS Undata di Palu. Pagi ini, Minggu, Pertamina kembali mengirimkan pasokan BBM jenis Solar menggunakan mobil tangki untuk kebutuhan operasional di RS tersebut," kata Roby.
Sebelumnya, kata Roby, dilaporkan bahwa di RS Undata terdapat lebih dari 200 korban gempa dan tsunami. Menurutnya Sebagian besar pasien tersebut menderita patah tulang yang terdiri dari pasien dewasa, anak-anak, dan beberapa pasien ibu hamil.
Roby mengatakan Pertamina telah memberangkatkan tambahan suplai sekitar 245 ribu liter BBM menuju Palu dan Donggala. Pengiriman pasokan menggunakan mobil tangki BBM dari Terminal BBM Palopo, Parepare, dan Tolitoli.
"Tantangannya adalah pendistribusian dari Palu ke Donggala yang sampai saat ini aksesnya masih terputus serta kerusakan pada sarfas TBBM Donggala. Oleh karenanya kami mengoptimalkan pendistribusian dari Donggala ke Palu menggunakan drum-drum yang diangkut mobil pikap,” kata Roby.
Selain itu, kata Roby, untuk memenuhi kebutuhan pasokan avtur pesawat udara, pada Sabtu kemarin, Pertamina memberangkatkan mobil tangki avtur dari Mando dan Luwuk. Untuk memperkuat pelayanan di lokasi bencana alam, kata Roby, Pertamina juga mengirimkan bantuan personil awak mobil tangki dari Pare-pare dan Kendari, serta sekitar 50 personil operator SPBU bantuan dari wilayah operasi Sulawesi.