TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pengembang, Kalindo Land berusaha menarik kalangan milenial yang baru masuk dunia kerja untuk bisa membeli rumah. Caranya dengan menawarkan program rumah bersubsidi yang disokong pemerintah dengan nilai cicilan mulai dari Rp 30 ribu dari per hari atau Rp 900 ribu per bulan.
Baca: 3 Sebab Generasi Milenial Sulit Memiliki Properti di Usia Muda
Perusahaan itu kini menawarkan 8 proyek perumahannya di kawasan Tangerang, Cibubur, Cileungsi, Bogor dan Bekasi. Kedelapan proyek perumahan--dengan besar cicilan rumah seharga segelas di Starbucks--dipamerkan dalam ajang BTN Expo 2018 yang sedang berlangsung di Jakarta.
Kedelapan proyek perumahan itu adalah Villa Bogor Indah, Regensi Melati Mas, Bekasi Timur Regensi, Cendana Residence, Grand Nusa Indah, Permata Nusa Indah, Permata Tangerang, dan The Oak Tower.
Manager Marketing Kalindo Land, Cecep Prayitno, mengatakan Kalindo Land ingin mengedukasi dan mendorong generasi baru angkatan kerja yang sudah bekerja untuk mulai menginvestasikan penghasilannya dengan membeli rumah yang harganya terjangkau. Generasi milenial ini biasanya kalau sudah punya pendapatan, kebanyakan menghabiskan uangnya untuk memanjakan tren gaya hidup.
“Mereka suka travelling, gonta ganti ponsel mahal, atau kuliner mahal. Nah kami coba mengajak mereka agar mulai membeli rumah sebagai bentuk investasi masa depan," ujar Cecep melalui keterangan resmi Kamis, 27 September 2018.
Proyek dikembangkan Kalindo Landi diklaim cocok untuk generasi milenial yang tingkat penghasilannya belum besar. "Ada rumah yang cicilannya kalau dihitung per hari itu hanya Rp 30.000, seharga segelas kopi di Jakarta,” ucap Cecep. Generasi milenial yang masuk dalam angkatan kerja baru itu berusia antara 25 tahun hingga 35 tahun yang biasanya sarat dengan perilaku gaya hidup yang konsumerisme.
Karena itu, Kalindo Land ingin memberikan pemahaman bahwa sudah saatnya mereka membelanjakan uang penghasilan mereka untuk investasi produktif, dimana hunian adalah pembelian yang paling cocok untuk mereka. “Kalau mereka mulai beli rumah sejak muda, kan itu menjadi aset yang nilainya akan naik berlipat-lipat di saat mereka sudah berusia 40 tahunan. Contohnya, dulu yang beli rumah di Serpong mungkin murah sekali bahkan tak ada harganya. Tapi kini kalau punya rumah di Serpong pasti mahal sekali,” katanya lagi.
Begitu juga untuk proyek di Cileungsi (Permata Nusa Indah) masih bisa mendapatkan harga Rp 100 jutaan. Meski merupakan rumah bersubsidi, namun lingkungan dikelola oleh estate management. "Mereka beli sekarang masih terjangkau, tapi dalam lima atau sepuluh tahun ke depan akan naik harganya menjadi berlipat-lipat seperti kejadian di BSD Serpong itu,” ujarnya.
Kalindo Land menyediakan rumah yang mengkombinasikan program rumah bersubsidi dan non subsidi. Untuk non subsidi ditawarkan hunian dengan harga mulai dari Rp 180 juta untuk hunian dengan tipe luas lahan 60 meter persegi dan bangunan 29 meter persegi.
Baca: Generasi Milenial Berpeluang Bisnis Properti, Ini Kiatnya
Untuk menyasar kalangan milenial itu juga, ada hunian dengan harga Rp 200 juta sampai Rp 300 juta untuk hunian dengan tipe hunian tanah mulai dari 72 meter persegi dan bangunan 36 meter persegi. Sementara untuk proyek yang di Bogor (Villa Bogor Indah) ada hunian harga Rp 400 juta.
BISNIS