TEMPO.CO, Manado - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) menyatakan jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Palu masih belum bisa beroperasi karena listrik padam usai gempa bumi. "Namun, jika listrik sudah menyala lagi, pasti ATM bisa digunakan," ujar Pemimpin Wilayah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dionysius Adiyanto di Manado, Sabtu, 29 September 2018.
Baca: Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Siantan 15 MW Diresmikan
Dionysius menyatakan pihaknya berupaya agar operasional kantor bank tersebut di Palu, Ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah segera berjalan normal pasca gempa bumi dan tsunami. "Saat ini akses ke Palu masih sulit, juga komunikasinya," katanya.
Adapun hambatan kegiatan operasional sampai saat ini di Palu masih di inventarisir, karena komunikasi dengan Palu masih belum lancar. "Kami berharap semoga Senin depan sudah lancar," katanya.
Selain operasional perbankan, kata Dionysius, BRI juga memberikan bantuan untuk para korban bencana gempa di Sulawesi Tengah. Karena akses masuk ke Palu masih sulit, maka bantuan dipusatkan di unit kerja terdekat Kantor Cabang Parigi.
Menurut Dionysius, pihaknya kini sedang berkoordinasi dengan Polres dan BPDB. BRI Kanwil Manado membawahi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara.
Sebelumnya PT PLN Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Gorontalo (Suluttenggo) terus meningkatkan koordinasi untuk memulihkan sistem kelistrikan akibat gempa bumi yang mengguncang Donggala. General Manager PLN Wilayah Suluttenggo Edison Sipahutar di Manado, Jumat, menginstrusikan kepada unit-unit PLN di Gorontalo, Toli-Toli dan atau sekitar lokasi gempa segera mengirimkan bantuan pemulihan pascagempa Donggala-Palu.
Setelah menyiapkan personel, material, peralatan kerja, PLN pada hari Sabtu ini akan mengirim bantuan ke Sulteng dari unit-unit PLN terdekat. Edison menyebutkan semalam kondisi sebagian sistem kelistrikan di Sulteng dipadamkan.
Baca: ESDM Lanjutkan Seluruh Proyek Pembangkit Listrik EBT
PLN terus berkoordinasi dengan PLN Area Palu terkait dengan kondisi dan dampak gempa terhadap sistem kelistrikan PLN, di mana beban puncak listrik Sulteng sehari sebelumnya masih 138 megawatt. "Info yang didapat dari UPB Sulselrabar yaitu hanya GI di Poso yang masih bertegangan, enam GI yang menyuplai Palu belum dapat kami monitor. Fokus saat ini masih di proses recovery pasca-gangguan," ujar Sugeng Hidayat, Manajer AP2B Minahasa.
ANTARA