TEMPO.CO, Makassar - Gempa Donggala berkekuatan 7,7 skala richter yang berpusat di Kabupaten Donggala, Sulteng mengakibatkan lumpuhnya sejumlah aktivitas, termasuk ditutupnya Bandara Sis Al Jufri Palu. Bandara tersebut ditutup merespons dikeluarkannya notice to airmen (Notam) yang memutuskan Bandara Sis Al Jufri Palu ditutup mulai dari 28 sampai 29 September 2018 pukul 19.20 WITA akibat bencana gempa kemarin.
Baca: Gempa Donggala, Rudiantara Kirim 30 Unit Telepon Satelit
GM airnav Indonesia Makassar, Novy Pantaryanto menyatakan, semua penerbangan dari dan menuju ke Palu dibatalkan sampai pemberitahuan lebih lanjut. "Di Bandara Internasional Sultan Hasanudduin sendiri ada 10 penerbangan menuju Palu yang dibatalkan," jelas Novy melalui keterangannya, Jumat, 28 September 2018.
Penerbangan Makassar-Palu yang dibatalkan di antaranya JT780 (Lion Air), ID6232 (Batik Air), JT852 (Lion Air), GA608 (Garuda Indonesia), ID6230 (Batik Air). Sementara untuk rute Palu-Makassar yakni JT781 (Lion Air), ID6233 (Batik Air), JT855 (Lion Air), GA609 (Garuda Indonesia), ID6231(Batik Air).
Sementara untuk kemarin malam, untuk penerbangan JT780 yang dibatalkan, penumpang berjumlah 154 orang diarahkan untuk melakukan check in counter Lion Air untuk mengurus tiket yang akan di-refund.
Akibat Gempa, kata Novy, sejumlah fasilitas milik Airnav Indonesia mengalami kerusakan. Kabin tower berlantai empat, roboh sehingga peralatan komunikasi tidak dapat diselamatkan. "Kami belum dapat melakukan koordinasi dengan tim Airnav Palu karena jaringan seluler tidak beroperasi," ucapnya.
Baca: Gempa Donggala, 1 Terminal BBM Pertamina Rusak
Seperti diketahui Gempa Donggala dan sekitarnya terjadi sejak pukul 14.00 WIB pada Jumat, 28 September 2018. Gempa pertama dengan getaran dengan magnitudo 6 skala richter. Yang terkencang sejauh ini adalah gempa dengan magnitudo 7,7 SR.
BISNIS