TEMPO.CO, Jakarta - Airnav Indonesia wilayah unit Makassar segera mengirimkan peralatan dan teknisi untuk memperbaiki sistem komunikasi bandara di Palu, pasca robohnya tower pengawas di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Kota Palu, Sulawesi Tengah, akibat gempa Donggala petang tadi.
Baca juga: BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami Pasca- Gempa 7,7 SR Donggala
"Airnav Indonesia cabang Makassar akan mengirimkan peralatan dan teknisi malam ini dari Poso untuk membantu kondisi pemulihan di bandara Palu," sebut GM Airnav Indonesia Makassar, Novy Pantaryanto melalui siaran persnya, Jumat, 28 September 2018.
Akibat gempa bumi dengan berkekuatan 7,4 Magnitudo yang mengguncang sebagian wilayah Sulawesi Tengah, tower pengawas pesawat di bandara setempat rubuh.
Fasilitas milik Airnav Indonesia mengalami kerusakan parah. Kabin Tower lantai empat rubuh sehingga peralatan komunikasi lalulintas pesawat tidak dapat diselamatkan.
"Saat ini belum dapat dilakukan koordinasi dengan tim Airnav Palu karena jaringan seluler tidak beroperasi," katanya.
Ketika gempa, kata dia, terdapat satu orang karyawan Airnav Indonesia yang sedang bertugas di tower menjadi korban dan mengalami patah kaki. Namun berhasil selamat setelah proses evakuasi.
Rencananya, Novy bersama teknisi Airnav Indonesia Makassar akan terbang ke Palu bila ada penerbangan untuk melakukan proses recovery atau perbaikan untuk kelancaran lalulintas pesawat.
Dampak dari gempa Donggala tersebut, arus penerbangan ke Bandara Palu terganggu, sehingga Perum LPPPIA Wilayah Makassar, AirNav Indonesia mengeluarkan Surat NOTAM nomor HO737/18 perihal AD Closed, lokasi Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, ditutup sampai tanggal 29 September pukul 19.20 WIB.