TEMPO.CO, MAKASSAR – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan mencatat jumlah kepesertaan di Sulawesi Selatan baru mencapai 675.688 atau sekitar 18,78%.
Baca: Cerita Driver Grab Dapat Perlindungan Kerja BPJS Ketenagakerjaan
Angka tersebut terbilang jauh jika dibandingkan dengan jumlah angkatan tenaga kerja di Sulsel yang mencapai 3.598.663 orang. Hal itu diungkapkan Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Syafri Adnan.
"Untuk meningkatkan jumlah kepesertaan kami akan melakukan beragam upaya, salah satunya bersinergi dengan program pemerintah. Begitupun dengan Pemprov Sulsel," ungkap Syafri di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis 27 September 2018.
BPJS Ketenagakerjaan penting dimiliki oleh setiap angkatan kerja. Sebab menurut Syafri, kecelakaan di saat bekerja tak ada satupun yang bisa dan berharap terjadi.
Olehnya itu, ia berharap dalam hal ini pemerintah juga bisa ikut terlibat untuk mensosialisasikan pentingnya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi setiap angkatan kerja. Terlebih jumlah kepesertaan di Sulsel masih terbilang minim.
"Untuk mendukung apa yang kami cita-citakan, yakni masyarakat adil dan sejahtera pada tenaga kerja kita. Kita berharap, setiap kali bapak Gubernur ke daerah-daerah, digaungkan supaya semakin banyak orang menjadi peserta," jelas Syafri.
Berbagai manfaat tentu bisa didapatkan bagi para tenaga kerja yang bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, misalnya saja kata Syafri pembiayaan hingga proses penyembuhan.
"Jika terjadi kecelakaan kerja. Misalnya cacat sampai selesai cacatnya, dia kembali kerja, seluruh prosesnya kita biayai, dia tidak berhenti diberikan gaji, kita berikan gaji, lebih banyak manfaatnya," terangnya.
Menurut Syafri, BPJS Ketenagakerjaan juga telah melakukan upaya guna mendukung sejumlah program Pemprov Sulsel, salah satunya dengan membangun Ruang Terbuka Hijau. (RTH) di kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
BISNIS.COM