"

BI Naikkan Suku Bunga, Rupiah Terperosok

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta -Penaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia atau BI belum mampu mengangkat penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan hari ini, Kamis, 27 September 2018.

BACA: IHSG Berbalik Menguat ke 5.871,43 Usai The Fed Naikkan Suku Bunga

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah tipis 12 poin atau 0,08% di level Rp 14.923 per dolar AS.

Adapun pada perdagangan Rabu, 26 September 2018, rupiah berhasil rebound dan berakhir terapresiasi 7 poin di posisi 14.911.

Padahal, mata uang Garuda sempat mencuri momentum penguatannya kembali hingga mencapai kisaran level 14.880 setelah dibuka terdepresiasi 10 poin di Rp14.921 per dolar AS pagi tadi.

BACA: Suku Bunga The Fed Naik, Rupiah Jeblok ke Rp 14.908 per Dolar AS

Namun, menjelang penutupan perdagangan hari ini rupiah tergelincir dan kembali melemah. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada level Rp 14.888 – Rp 14.928 per dolar AS.

Rapat Dewan Gubernur atau RDG Bank Indonesia pada 26-27 September 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate 25 bps menjadi level 5,75%.

BI menaikkan suku bunga acuan untuk kelima kalinya sejak Mei seiring dengan upaya intensifnya untuk menjaga nilai tukar rupiah dari dampak pergolakan pada emerging market.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut konsisten dengan upaya untuk menurunkan defisit transaksi berjalan ke batas yang aman serta mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik sehingga dapat memperkuat ketahanan eksternal Indonesia di tengah ketidakpastian yang tinggi.

“BI juga akan terus mengawasi perkembangan di defisit transaksi berjalan, nilai tukar dan stabilitas sistem keuangan serta inflasi untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan,” tambah Perry, dalam paparan RDG.

Sebelumnya, pada pertemuan kebijakan moneter yang berakhir Rabu (26/9), para pembuat kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve mengerek suku bunga acuannya (Fed Funds Rate/FFR) sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 2%-2,25%.

The Fed juga mempertahankan rencana untuk terus memperketat kebijakan moneter di tengah optimisme atas perekonomian AS, dengan memperkirakan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada bulan Desember, tiga kali kenaikan pada tahun depan, dan satu kali pada 2020.

“Mungkin tidak ada pilihan lain bagi Bank Indonesia selain untuk menaikkan suku bunga acuannya demi mendukung nilai tukar rupiah, mengingat bagaimana The Fed menaikkan suku bunganyai,” kata Tsutomu Soma, general manager fixed income trading di SBI Securities, seperti dilansir dari Bloomberg.

“BI mungkin terpaksa menaikkan suku bunganya satu kali lagi sebelum akhir tahun ini, jika bank sentral AS kembali mengambil langkah [penaikan],” tambah Soma.

Beberapa mata uang di Asia ikut terdepresiasi petang ini, di antaranya yen Jepang dan dolar Hong Kong yang masing-masing melemah 0,05% dan 0,04% pada pukul 18.07 WIB. Di sisi lain, won Korea Selatan dan dolar Taiwan memimpin apresiasi di antara mata uang lainnya.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,278 poin atau 0,30% ke level 94,471 pada pukul 17.57 WIB.

Indeks dolar sebelumnya dibuka dengan kenaikan 0,070 atau 0,07% poin di level 94,263, setelah berakhir naik 0,060 poin di posisi 94,193 pada Rabu, 26 September 2018.








BI: Uang Beredar pada Februari 2023 Capai Rp 8.300 Triliun, Tumbuh 7,9 Persen

2 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
BI: Uang Beredar pada Februari 2023 Capai Rp 8.300 Triliun, Tumbuh 7,9 Persen

Perkembangan uang beredar pada Februari 2023 terutama didorong oleh perkembangan aktiva dalam negeri bersih.


Lanjutkan Tren Kenaikan, Harga Emas Antam di Level Rp 1.096.000 per Gram

3 jam lalu

Petugas menunjukkan logam mulia ukuran 25 gram di Butik Emas, Jakatarta, 20 Maret 2018. Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang (Antam) hari ini naik sebesar Rp2.000 per gram. Tercatat harga emas Antam 1 gram dijual Rp650 ribu per gram. TEMPO/Tony Hartawan
Lanjutkan Tren Kenaikan, Harga Emas Antam di Level Rp 1.096.000 per Gram

Dalam perdagangan hari ini, Jumat, 24 Maret 2023, harga emas Antam berada di level Rp. 1.096.000 per gram.


ShopeePay Kini Jadi Dompet Digital yang Terintegrasi BI Fast, Klaim yang Pertama

4 jam lalu

ShopeePay. Kredit: Shopee
ShopeePay Kini Jadi Dompet Digital yang Terintegrasi BI Fast, Klaim yang Pertama

ShopeePay klaim jadi dompet digital pertama yang terintegrasi dengan BI Fast.


Harga Emas Dunia Diprediksi Menguat, Begini Kata Analis

6 jam lalu

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Emas Dunia Diprediksi Menguat, Begini Kata Analis

PT Laba Forexindo Berjangka memprediksi harga emas menguat di rentang US$ 1.926,10 hingga US$ 2.013,20 per troy ounce hari ini.


Inflasi Inggris Naik Tak Terduga, Bank of England Bakal Naikkan Suku Bunga?

1 hari lalu

Bank of England. AP/Matt Dunham
Inflasi Inggris Naik Tak Terduga, Bank of England Bakal Naikkan Suku Bunga?

Inflasi Inggris naik tidak terduga menjadi 10,4 persen pada Februari. Ini kemungkinan akan mendorong Bank of England atau BoE untuk menaikkan suku bunga pada hari ini.


Naik Rp 13 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.084.000 per Gram

1 hari lalu

Petugas menunjukkan logam mulia ukuran 25 gram di Butik Emas, Jakatarta, 20 Maret 2018. Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang (Antam) hari ini naik sebesar Rp2.000 per gram. Tercatat harga emas Antam 1 gram dijual Rp650 ribu per gram. TEMPO/Tony Hartawan
Naik Rp 13 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.084.000 per Gram

Harga emas Antam naik Rp 13 ribu menjadi Rp 1.084.000 per gram dalam perdagangan hari ini, Kamis, 23 Maret 2023.


Harga Minyak Dunia Diprediksi Melemah, Begini Kata Analis

1 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Chen Aizhu
Harga Minyak Dunia Diprediksi Melemah, Begini Kata Analis

PT Laba Forexindo Berjangka memprediksi harga minyak dunia melemah di rentang US$ 63,29 hingga US$ 71,48 per barel dalam perdagangan hari ini.


Analis Prediksi Harga Emas Melemah, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan
Analis Prediksi Harga Emas Melemah, Ini Penyebabnya

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga emas dunia melemah di rentang US$ 1.903,10 hingga US$ 1.974,10 per troyounce dalam perdagangan hari ini, Kamis, 23 Maret 2023.


Turun Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Rp 1.074.000 per Gram

2 hari lalu

Pedagang menata emas Antam di Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Presentase penurunan harga emas Antam 1,4 persen membuat harga emas kini menjadi Rp922 ribu per gram. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Turun Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Rp 1.074.000 per Gram

Penurunan harga emas Antam sejalan dengan melemahnya harga emas dunia.


Harga Emas Dunia Diprediksi Melemah, Begini Kata Analis

2 hari lalu

Ilustrasi emas batangan. Sumber: Global Look Press / rt.com
Harga Emas Dunia Diprediksi Melemah, Begini Kata Analis

Senin, 20 Maret 2023, harga emas sempat melewati level US$2.000 per troy ounce untuk pertama kali dalam setahun.