"

Perbandingan Visi Misi Jokowi Vs Prabowo soal Nasib Petani

Jokowi dan Prabowo kembali bertarung pada Pilpres 2019
Jokowi dan Prabowo kembali bertarung pada Pilpres 2019

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pasangan calon presiden 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Joko Widodo-Ma'ruf Amin telah menyampaikan visi misi keduanya kepada Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Agustus 2018. Penyampaian visi misi ini merupakan salah satu syarat yang diberikan oleh KPU untuk mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Baca: Visi Misi Prabowo - Sandiaga: Tak Alergi soal Utang Pemerintah

Dari masing-masing pasangan tersebut menarik dicermati perbedaan dan juga fokus visi misi keduanya mengenai ekonomi. Khususnya mengenai kebijakan ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan petani.

Apalagi berdasarkan statistik Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2011 - 2018 milik Badan Pusat Statistik Indonesia per Agustus 2018, jumlah pekerja di sektor ini tercatat paling besar. Jumlah pekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tercatat mencapai lebih dari 38,7 juta pekerja.

Berikut visi misi kedua pasangan calon mengenai ekonomi dan juga petani.

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno

Adapun dalam buku visi misi yang telah disampaikan kepada KPU, pasangan calon ini menyatakan bahwa mereka memiliki visi di bidang ekonomi yakni ingin menciptakan Indonesia yang bisa berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi.

Dari visi tersebut, pasangan calon ini memiliki dua misi yang dijadikan patokan untuk mencapai tujuan. Pertama, adalah membangun perekonomian nasional yang adil, berkualitas, dan berwawasan lingkungan dengan mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia melalui jalan politik-ekonomi sesuai pasal 33 dan 34 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kedua, mengenai ekonomi, pasangan calon ini juga bakal membangun masyarakat Indonesia yang cerdas, sehat, berkualitas, produktif dan berdaya saing dalam kehidupan yang aman, rukun, damai dan bermartabat serta terlindungi oleh jaminan sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi.

Sementara itu, untuk mewujudkan serangkaian visi dan misi itu, kubu Prabowo-Sandiaga memiliki sejumlah program aksi di bidang ekonomi mengenai petani yang akan dijalankan.

Pasangan ini berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui penerapan inovasi digital farming guna meningkatkan produktifitas dan sekaligus mendorong minat generasi muda dalam bidang pertanian. Kemudian untuk mendukung kebijakan itu, Prabowo-Sandiaga juga berencana untuk mendirikan Bank Tani dan Nelayan untuk mendorong penyaluran kredit.

Kemudian, pasangan Prabowo-Sandiaga juga berencana untuk membangun pabrik pupuk urea dan NPK baru milik petani. Selain itu, pasangan ini juga memiliki program untuk pembangunan infrastruktur pertanian dan pedesaan yang mendukung berkembangnya sektor produktif.

"Melakukan industrialisasi pertanian di pedesaan sehingga tercipta pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang tersebar untuk mengurangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan antara kota-desa, pedalaman-pesisir, serta Jawa-luar Jawa," seperti dikutip dalam visi misi Prabowo-Sandiaga, Empat Pilar Mensejahterakan Indonesia.

Pasangan yang didukung koalisi empat partai ini, juga memiliki rencana untuk meningkatkan alokasi anggaran pada sektor yang masih memiliki keunggulan alamai salah satunya program pembangunan pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan serta UMKM.

Selain itu, pasangan ini juga berencana untuk menjalankan agenda Reforma Agraria untuk memperbaiki kesejahteraan petani sekaligus mendukung peningkatan produksi di sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

Terkahir, pasangan ini juga merencanakan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sekolah-sekolah kejuruan dalam segala bidang keahlian yang sesuai karakter demografis dan geografis Indonesia sebagai negeri agraris dan maritim. Di antaranya bidang keahlian pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, dan kemaritiman, perindustrian, pariwisata, teknologi informasi, termasuk revitalisasi balai-balai latihan kerja.

Joko Widodo dan Ma'ruf Amin

Pasangan petahana ini memiliki visi yang dirumuskan dalam satu kalimat, yakni: Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong.

Misi pasangan ini di bidang ekonomi tertuang dalam dua misi penting dari 9 misi yang diajukan. Kedua misi di bidang ekonomi tersebut adalah struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing serta menciptakan pembangunan yang merata dan berkeadilan.

Secara lebih spesifik, penjabaran misi dan visi mengenai ekonomi khususnya bagi petani muncul dari poin 3.3 dengan judul, Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan. Seperti dikutip dari visi misi tersebut, penguatan ekonomi kerakyatan merupakan strategi pasangan calon ini untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan, Jokowi-Ma'ruf Amin bakal meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produksi. Jumlah produksi akan ditingkatkan dengan cara memfasilitasi percepatan adopsi inovasi teknologi budi daya dan pascapanen, mengembangkan aspek agrobisnis yang dapat meningkatkan pendapatan petani. Serta mendorong agar terjadi konsolidasi kelompok tani menjadi besar sehingga memiliki daya saing yang kuat.

Baca: Visi Misinya Disebut Tak Lengkap, Begini Penjelasan Sandiaga Uno

Dalam buku visi misi pasangan petahana ini juga disebutkan rencana untuk melakukan revitalisasi industri pengolahan pascapanen khususnya di sub-sektor pangan, hortikultura hingga perkebunan. Selain itu, pasangan yang diusung oleh koalisi sembilan partai ini berencana untuk mempercepat redistribusi aset (reforma agraria) dan perhutanan sosial yang tepat sasaran guna memberikan peluang bagi rakyat yang selama ini tidak memiliki lahan/aset untuk terlibat dalam bidang ekonomi.








Sandiaga Terima Pinangan PPP Gorontalo jadi Capres, Gerindra: Tak Usah Terlalu Serius Ditanggapi

19 jam lalu

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco saat menerima audiensi dari Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (KPKM) di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (10/02/23). Foto: Kresno/nr
Sandiaga Terima Pinangan PPP Gorontalo jadi Capres, Gerindra: Tak Usah Terlalu Serius Ditanggapi

Ketua DPP Gerindra Sufmi Dasco menanggapi sikap Sandiaga Salahudin Uno yang menerima pinangan PPP Gorontalo untuk maju sebagai capres


Kementan Berharap Petani Milenial Ikut Manfaatkan KUR untuk Modal Usaha

2 hari lalu

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat memberikan arahan dan membuka Sarasehan Petani Milenial 2 Tahun 2022,di Hotel Claro, Makassar, Jumat (7/10).
Kementan Berharap Petani Milenial Ikut Manfaatkan KUR untuk Modal Usaha

Kementerian pertanian menggelontorkan Kredit Usaha Rakyat atau KUR Rp70 triliun untuk menggenjot semangat petani milenial


Bakal Tutup Musra, Jokowi Berharap Bisa Munculkan Pemimpin yang Dicintai Rakyat

2 hari lalu

Ketua Umum Relawan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi  memberikan keterangannya setelah melakukan pertemuan, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin, 8 November 2022. Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi sekaligus membahas hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia I. TEMPO/Muhammad Ilham Balindra
Bakal Tutup Musra, Jokowi Berharap Bisa Munculkan Pemimpin yang Dicintai Rakyat

Jokowi minta penutupan Musra dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta Selatan, di seberang SCBD


PBB Prediksi Koalisi Pilpres 2024 Akan Terbentuk Usai Megawati Umumkan Capres

7 hari lalu

Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra bersua dengan Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhamad Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin, 13 Maret 2023. Foto Ima Dini Shafira
PBB Prediksi Koalisi Pilpres 2024 Akan Terbentuk Usai Megawati Umumkan Capres

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyatakan peta koalisi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 masih cair.


Dua Saluran Irigasi di Nabire dan Keerom Pasok Air untuk Ribuan Hektare Lahan Pertanian

8 hari lalu

Suasana Bendungan Napun Gete di Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu, 17 Desember 2022. Bendungan seluas 99,78 hektare tersebut memiliki kapasitas tampung mencapai 11,2 juta meter kubik dengan potensi mengairi irigasi lahan seluas 300 hektare dan bisa mengatasi krisis air di NTT. TEMPO/M Taufan Rengganis
Dua Saluran Irigasi di Nabire dan Keerom Pasok Air untuk Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Balai Wilayah Sungai Provinsi Papua tahun 2023 mengoptimalkan dua saluran irigasi


Hashim Djojohadikusumo Dipilih Jadi Ketua Dewan Penasihat Prabowo Mania 08

8 hari lalu

Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN), Hashim Djojohadikusumo memasuki kediaman orang tuanya yang dijadikan pertemuan pimpinan partai pendukung Prabowo-Sandiaga di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Juni 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim
Hashim Djojohadikusumo Dipilih Jadi Ketua Dewan Penasihat Prabowo Mania 08

Relawan Prabowo Mania 08 mengangkat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menjadi Ketua Dewan Penasihat mereka.


IPB dan Universitas di Jepang Kerja Sama Vokasi Bidang Pertanian

9 hari lalu

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).
IPB dan Universitas di Jepang Kerja Sama Vokasi Bidang Pertanian

Kerja sama IPB dan Universitas di Jepang itu meliputi pertukaran dosen dan mahasiswa, penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan.


Sandiaga Uno Ditanya Peluang Jadi Capres saat di Hong Kong: Serahkan ke Parpol

10 hari lalu

Menparekraf, Sandiaga Uno hadiri peresmian Sekretariat Bersama (Sekber) di Menteng, Jakarta. Senin, 23 Januari 2023. Dalam peresmian tersebut, sejumlah petinggi partai hingga menteri terlihat menghadiri ditengah acara. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sandiaga Uno Ditanya Peluang Jadi Capres saat di Hong Kong: Serahkan ke Parpol

Sandiaga Uno memberikan tanggapan ketika ditanya ihwal peluangnya jadi calon presiden 2024 saat di Hong Kong


Jokowi, Prabowo, dan Ganjar Bertemu di Kebumen, PDIP: Tidak Elok jika Dimaknai Pencapresan

10 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Steering Comitee Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat dalam konferensi pers menjelang Kongres PDIP di Grand Inna Beach, Bali pada Rabu, 7 Agustus 2019. Dewi Nuria/TEMPO
Jokowi, Prabowo, dan Ganjar Bertemu di Kebumen, PDIP: Tidak Elok jika Dimaknai Pencapresan

Ketua PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan tidak elok jika pertemuan antara Jokowi, Prabowo dan Ganjar dimaknai sebagai persoalan pencapresan.


PSI Gugat UU Pemilu soal Persyaratan Batas Usia Capres Cawapres

11 hari lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
PSI Gugat UU Pemilu soal Persyaratan Batas Usia Capres Cawapres

PSI mengajukan Permohonan uji materiil di MK terkait persyaratan batas usia capres dan cawapres dalam Pasal 169 huruf (q) UU Pemilu.