TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 26 September 2018, ditutup melemah tipis sebesar 1,02 poin di tengah antisipasi investor terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
Baca juga: IHSG Diperkirakan Menguat ke Level 6.123 Hari Ini
IHSG ditutup melemah 1,02 poin atau 0,02 persen menjadi 5.873,27. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,11 poin atau 0,12 persen menjadi 925,50.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino di Jakarta, Rabu, mengatakan pergerakan IHSG relatif mendatar di tengah antisipasi investor terhadap hasil pertemuan The Fed dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini.
"Secara umum pasar menunggu keputusan the Fed mengenai kebijakan suku bunganya, situasi itu membuat perilaku investor cenderung melakukan transaksi jangka pendek sehingga IHSG berakhir ditutup mendatar," ujarnya.
Di sisi lain, lanjut dia, isu perang dagang juga masih membayangi. Kondisi itu menambah kesulitan bagi investor dalam menentukan kebijakan investasinya.
Kendati demikian, ia mengatakan, secara teknikal masih terdapat peluang penguatan kembali atau "rebound" bagi IHSG ke depannya. Diproyeksikan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.850-5.910 poin pada Kamis besok.
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini sebanyak 374.940 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,88 miliar lembar saham senilai Rp7,62 triliun. Sebanyak 180 saham naik, 180 saham menurun, dan 126 saham tidak bergerak nilainya.
Berbeda dengan IHSG, bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 93,52 poin (0,39 persen) ke 24.033,78, indeks Hang Seng menguat 317,47 poin (1,15 persen) ke 27.816,86, dan indeks Strait Times menguat 3,02 poin (0,09 persen) ke posisi 3.239,10.
ANTARA
