Ratna Sarumpaet Soal Rp 23,9 T, Hikmahanto: Ada 3 Kejanggalan

Ahli hukum Hikmahanto Juwana. TEMPO/Seto Wardhana
Ahli hukum Hikmahanto Juwana. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta -Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan World Bank atau Bank Dunia tidak ada hubungannya dengan pernyataan aktivis Ratna Sarumpaet tentang transfer uang Rp 23,9 triliun ke seorang bernama Ruben P.S. Marey. Menurut Hikmahanto Bank Dunia hanya melakukan transaksi kepada antar negara bukan kepada perorangan.

BACA:BNI Jelaskan Transfer Duit Rp 23,9 T yang Diklaim Ratna Sarumpaet

“Enggak ada, Bank Dunia itu bukan kayak bank lokal jadi enggak ada cerita gitu. Bank Dunia hanya jadi bank antar negara, pesertanya antar negara, dan uang yang dia terima juga dari negara-negara yang masuk disitu dan kemudian disalurkan ke negara-negara yang membutuhkan. Itu istilah world bank itu enggak ada,” kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 25 September 2018.

Sebelumnya, seorang warga bernama Ruben PS Marey mendatangi Ratna Sarumpaet Crisis Center atau RSCC untuk mengadukan soal dana senilai Rp 23,9 triliun yang ada di rekeningnya raib. Ruben menyebutkan dana tersebut merupakan dana dari para donatur untuk pembangunan dan mengatasi kemiskinan di Papua.

BACA:Sri Mulyani Tersenyum Ditanya Soal Klaim Ratna Sarumpaet

Ia juga mengatakan, dana tersebut ditransfer oleh Bank Dunia namun tidak masuk ke rekeningnya. Ruben pun menuding pemerintah melakukan pemblokiran sepihak atas dana yang tersimpan di salah satu bank di Indonesia itu.

Selain itu, Hikmahanto juga menilai adanya klaim Ruben PS Marey bahwa ia menerima uang dari World Bank melalui transfer melalui rekening pribadinya adalah janggal. Ia menilai ada 3 kejanggalan dalam klaim Ruben tersebut.

“Pertama, entitas hukum yang kerap disebut sebagai World Bank tidaklah ada. Kalaupun ada penyebutan World Bank maka rujukan adalah pada World Bank Group,” ucap dia.

Menurut dia, World Bank Group terdiri dari lima entitas hukum yaitu International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), International Development Agency (IDA), International Finance Corporation (IFC), International Center for Settlement of Invesment Dispute (ICSID) dan Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA). “Jadi adalah salah bila menganggap World Bank sebagai bank layaknya bank komersial nasional. Demikian juga adalah salah kalau menganggap Bank Indonesia dan Federal Reserve sebagai Bank Komersial,” ucap dia.

Kejanggalan kedua, yaitu jika melihat Anggaran Dasar dari IBRD maka pemberian pinjaman Bank Dunia hanya kepada negara anggota, bukan kepada pribadi. Kejanggalan ketiga yaitu Ruben tidak menjelaskan apakah menerima dana Rp 23,9 triliun tersebut dalam bentuk hibah atau pinjaman.

Ia menjelaskan jika dalam bentuk pinjaman pribadi tidak mungkin terjadi. Sebab, jumlah jaminan akan lebih besar dari jumlah pinjaman. “Bila dana hibah maka ini merupakan nilai fantastis yang diberikan mengingat dana dari IBRD, IDA dan IFC berasal dari negara anggota.”

Baca berita tentang Ratna Sarumpaet lainnya di Tempo.co.








Bank Dunia Bakal Kucurkan Rp 3,1 T untuk Atasi Gizi Buruk di Yaman

4 hari lalu

Seorang wanita menggendong putranya yang mengalami malnutrisi di pusat pengobatan malnutrisi di Sanaa, Yaman, 7 Oktober 2018. Amal Hussein menjadi potret kengerian perang Yaman, yang telah membawa negara ini menuju kehancuran dan krisis kemanusiaan terburuk. REUTERS/Khaled Abdullah
Bank Dunia Bakal Kucurkan Rp 3,1 T untuk Atasi Gizi Buruk di Yaman

Bank Dunia mengumumkan pendanaan sebesar USD 207 juta (Rp 3,1 triliun) untuk mengatasi keamanan pangan dan gizi buruk di Yaman yang terkoyak perang


Guru Besar UI Hikmahanto Juwana: Indonesia Tak Bisa Menolak Partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U-20

6 hari lalu

Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D. (Dok. Sixerhood)
Guru Besar UI Hikmahanto Juwana: Indonesia Tak Bisa Menolak Partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U-20

Hikmahanto Juwana menilai dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina tidak seharusnya dimaknai dengan menolak timnas Israel di Piala Dunia U-20.


Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

9 hari lalu

Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak berat akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Rzhyshchiv, di wilayah Kyiv, Ukraina 22 Maret 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS
Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

Biaya perbaikan di Ukraina yang hancur dilanda perang mencapai Rp 6.220 triliun.


Bank Dunia: Pemulihan dan Pembangunan Kembali Ukraina Butuh US$411 miliar

10 hari lalu

Warga berjalan di samping rumah yang rusak akibat serangan militer Rusia, di kota Hlevakha, di luar Kyiv, Ukraina 26 Januari 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Bank Dunia: Pemulihan dan Pembangunan Kembali Ukraina Butuh US$411 miliar

Ukraina bukan hanya perlu memperbaiki kerusakan fisik tetapi juga membangun ekonomi yang hancur karena invasi Rusia.


Hikmahanto Juwana: Surat Penangkapan Vladimir Putin Akrobat Hukum ICC

12 hari lalu

Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D. (Dok. Sixerhood)
Hikmahanto Juwana: Surat Penangkapan Vladimir Putin Akrobat Hukum ICC

Hikmahanto Juwana menilai tindakan yang dilakukan Jaksa di ICC pada Vladimir Putin hanyalah akrobat hukum belaka yang tidak mungkin efektif diwujudkan


Bank Dunia: Gempa Turki Akibatkan Kerugian Rp542 T

32 hari lalu

Seorang pria berdiri di depan bangunan yang hancur akibat gempa di Hatay, Turki, 18 Februari 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Bank Dunia: Gempa Turki Akibatkan Kerugian Rp542 T

Gempa dahsyat yang melanda Turki pada 6 Februari 2023 menyebabkan kerusakan fisik bernilai $34,2 miliar atau Rp542 triliun


Bank Dunia: Kerusakan Gempa Turki 6 Februari Capai US$34,2 Miliar

33 hari lalu

Seorang pria duduk di luar bangunan setelah gempa bumi kembali mengguncang di Antakya di provinsi Hatay, Turki, 20 Februari 2023.  REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Bank Dunia: Kerusakan Gempa Turki 6 Februari Capai US$34,2 Miliar

Bank Dunia menaksikr kerusakan Gempa Turki 6 Februari mencapai US$34,2 miliar, tetapi biaya rekonstruksi kemungkinan dua kali lipat.


Profil Singkat Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia dan Riwayat Pekerjaannya

59 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin the 8th Ministerial Meeting of Coalition of Finance Minister for Climate Action di Washington D.C., 12 Oktober 2022. Instagram/Sri Mulyani
Profil Singkat Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia dan Riwayat Pekerjaannya

Sri Mulyani Indrawati digadang-gadang menjadi calon Gubernur Bank Indonesia atau Gubernur BI, menggantikan Gubernur BI Perry Warjiyo.


Sri Mulyani, Dulu Dianggap Layak Jadi Presiden Bank Dunia, Kini Masuk Bursa Calon Gubernur BI

59 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (kanan) sebelum melakukan sesi foto bersama para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Nicklas Hanoatubun
Sri Mulyani, Dulu Dianggap Layak Jadi Presiden Bank Dunia, Kini Masuk Bursa Calon Gubernur BI

Sri Mulyani diisukan masuk bursa calon Gubernur Bank Indonesia. Pada tahun 2019, Sri Mulyani juga dianggap layak menjadi Presiden Bank Dunia.


Terkini Bisnis: Mitigasi Cuaca Ekstrem, Alasan Bank Dunia Sebut Harga Beras di RI Termahal

26 Desember 2022

Awan gelap terlihat dari Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis 22 Desember 2022. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta sejumlah provinsi waspada terhadap potensi cuaca ekstrem saat libur Natal dan Tahun Baru 2023 karena adanya empat fenomena yang terjadi secara bersamaan. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Terkini Bisnis: Mitigasi Cuaca Ekstrem, Alasan Bank Dunia Sebut Harga Beras di RI Termahal

Kemenhub menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk antisipasi menyusul adanya perkiraan cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia.