LPS Pantau Pergerakan Dana Pihak Ketiga ke Luar Negeri

Reporter

Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah), (dari kiri) Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur BI Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah berbincang sebelum memberikan keterangan pers di kantor Kemenkeu, Jakarta, 28 Mei 2018. Pemerintah memastikan adanya penguatan koordinasi dan implementasi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi serta keberlanjutan reformasi. TEMPO/Tony Hartawan
Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah), (dari kiri) Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur BI Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah berbincang sebelum memberikan keterangan pers di kantor Kemenkeu, Jakarta, 28 Mei 2018. Pemerintah memastikan adanya penguatan koordinasi dan implementasi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi serta keberlanjutan reformasi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus memantau pergerakan dana pihak ketiga dari bank yang pindah ke luar negeri (capital outflow) untuk mengetahui kondisi likuiditas dalam konteks menjaga stabilitas ekonomi.

Baca juga: LPS: Tingkat Suku Bunga Simpanan Masih Berpotensi Naik

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah ditemui usai menghadiri LPS Research Fair 2018 di Jakarta, Selasa, 25 September 2018, menjelaskan bahwa hasil pemantauan belum menemukan adanya gerakan "capital outflow" yang luar biasa.

"Kalau ada nasabah pindah dari satu bank ke bank lain memanfaatkan suku bunga yang lebih tinggi, itu biasa. Kami akan memantau apakah pergerakan dana pihak ketiga dalam batas yang aman atau tidak," kata dia.

Halim mengatakan bahwa LPS juga akan mengambil langkah penyesuaian tingkat bunga penjaminan apabila memang faktor "capital outflow" disebabkan oleh perbedaan suku bunga.

"Orang menaruh uang di perbankan itu tidak hanya karena faktor suku bunga saja," ujar dia.

Halim menegaskan bahwa otoritas sektor keuangan di Indonesia berusaha untuk menjaga stabilitas, termasuk LPS.

Dalam konteks menjaga stabilitas ini, otoritas tersebut mempertimbangkan adanya keseimbangan baru karena kondisi likuiditas, suku bunga dunia, dan kebutuhan akan likuiditas dalam negeri berbeda.

Ia menjelaskan bahwa kondisi keuangan global berubah karena AS, Eropa, dan negara-negara lain menghentikan kebijakan moneter pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE).

"Likuiditas yang disebarkan perlahan mereka tarik kembali, dampaknya suku bunga dunia naik. Kalau kondisi ini berjalan, artinya keseimbangannya berubah lagi," kata Halim.

Ketika kondisi semacam itu terjadi, suku bunga harus dinaikkan mengikuti acuan bank sentral di AS. Kurs rupiah juga terpaksa akan melemah karena uang yang masuk ke Indonesia kembali ke negara asal.

Hal tersebut menyebabkan likuiditas berkurang padahal kebutuhan likuiditas di Indonesia masih tinggi karena pembangunan yang membutuhkan banyak dana.

Otoritas moneter kemudian berusaha mengimbangi hal tersebut agar penarikan dana ke luar negeri jangan mengganggu kestabilan ekonomi. "Gejolak terjadi karena orang sedang berhitung kembali mempelajari situasi," kata Ketua Dewan Komisioner LPS tersebut.




Berita Selanjutnya





Bijak Belanja selama Ramadan sampai Lebaran, Jangan Cuma Ikut Tren

1 hari lalu

Sejumlah pengunjung memilih pakaian menjelang Hari Raya Idul Fitri di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Jumat, 29 April 2022. Menjelang lebaran, warga memadati mal yang menawarkan diskon Ramadan hingga 70 persen. TEMPO/Fajar Januarta
Bijak Belanja selama Ramadan sampai Lebaran, Jangan Cuma Ikut Tren

Geliat konsumsi masyarakat sepanjang Ramadan dan Lebaran naik tapi ingat untuk memprioritaskan belanja barang-barang yang benar-benar dibutuhkan.


Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Terbitkan POJK 3/2023

3 hari lalu

Logo OJK. (ANTARA/HO-OJK)
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Terbitkan POJK 3/2023

Penyempurnaan ketentuan dalam POJK 3/2023 ini bertujuan mendukung target pemerintah mencapai Indeks Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.


8 Tips Mengatur Keuangan Saat Bulan Ramadan

4 hari lalu

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock
8 Tips Mengatur Keuangan Saat Bulan Ramadan

Momen Ramadan selayaknya disambut dengan suka cita dan persiapan yang baik, termasuk masalah keuangan. Berikut tips mengatur keuangan di bulan Ramadan


Penyebab dan Dampak Generasi Sandwich terhadap Diri Sendiri

19 hari lalu

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock
Penyebab dan Dampak Generasi Sandwich terhadap Diri Sendiri

Istilah generasi sandwich digunakan untuk menggambarkan orang yang tidak hanya menghidupi diri sendiri tapi juga orang tua dan anaknya.


Apakah PNS yang Mengundurkan Diri Mendapatkan Uang Pensiun?

24 hari lalu

Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni diselenggarakan di Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu, 1 Juni 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Apakah PNS yang Mengundurkan Diri Mendapatkan Uang Pensiun?

PNS yang mengundurkan diri atas permintaan sendiri,baik secara hormat maupun tidak, apabila tidak memenuhi syarat, tidak akan diberikan jaminan pensiu


Begini Aturan dan Syarat Pengunduran Diri PNS

24 hari lalu

Ilustrasi pegawai negeri sipil (PNS). TEMPO/Subekti
Begini Aturan dan Syarat Pengunduran Diri PNS

Peraturan pemberhentian PNS atas alasan sendiri maupun pemecatan tidak terhormat diatur dalam Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 3 Tahun 2020.


Ekonom Ini Yakin Putusan Penundaan Pemilu Diabaikan Pasar Keuangan Karena Tak Lazim, Dampaknya?

24 hari lalu

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Ekonom Ini Yakin Putusan Penundaan Pemilu Diabaikan Pasar Keuangan Karena Tak Lazim, Dampaknya?

Direktur IDEAS Yusuf Wibisono menilai perintah PN Jakpus soal penundaan Pemilu 2024 tak lazim dan tidak bisa dilaksanakan. Apa dampaknya ke pasar?


Ekonom Nilai Sektor Keuangan dan Perbankan 2023 Baik, Indeks Kepercayaan Konsumsi di Atas 100

25 hari lalu

Aviliani. TEMPO/ Arnold Simanjuntak
Ekonom Nilai Sektor Keuangan dan Perbankan 2023 Baik, Indeks Kepercayaan Konsumsi di Atas 100

Ekonom senior Indef Aviliani menilai sektor keuangan Indonesia tahun ini dalam keadaan baik.


Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup di Level 6.844,9, Sektor Keuangan Naik Paling Tinggi

26 hari lalu

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 19 November 2021. IHSG naik 1,26 persen atau 83,79 poin menjadi 6.720,26 pada akhir perdagangan hari ini. IHSG bahkan sempat mencapai level tertinggi intraday 6.720,98. Tempo/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup di Level 6.844,9, Sektor Keuangan Naik Paling Tinggi

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berada di level 6.844,9, pada penutupan perdagangan Rabu, 1 Maret 2023.


Survei GajiGesa-Indef: 91 Persen Pekerja yang Telah Menggunakan EWA Lebih Stabil Secara Finansial, Apa Itu EWA?

26 hari lalu

Ilustrasi karyawan membuka dompet. Shutterstock
Survei GajiGesa-Indef: 91 Persen Pekerja yang Telah Menggunakan EWA Lebih Stabil Secara Finansial, Apa Itu EWA?

Survei GajiGesa dan Indef menunjukkan responden yang sudah menggunakan Earned Wage Access (EWA) bahwa gaji mereka lebih stabil.