TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Sri Rejeki Nawangsasih mengatakan kementeriannya membuka 151 formasi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2018, termasuk formasi CPNS untuk Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sebanyak 50 formasi.
BACA:CPNS 2018, BPKP Buka 315 Formasi, Cek di Sscn.bkn.go.id
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PANRB nomor 37/2018 tentang Kebutuhan ASN di Lingkungan Kementerian PANRB, formasi itu untuk 34 jabatan terdiri dari 130 formasi umum, 15 untuk cumlaude, 3 formasi untuk disabilitas, serta 3 formasi dikhususkan untuk putra, putri Papua dan Papua Barat. “Formasi yang dibuka itu untuk kualifikasi pendidikan D-III, S1, dan S2,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 25 September 2018.
Menurut dia, sebagian besar formasi yang ada yaitu untuk jabatan Analis Kebijakan Ahli Pertama, dengan jumlah 67 formasi. Hal itu, sesuai tugas utama Kementerian PANRB yang tugas dan fungsinya adalah membuat kebijakan.
Kemudian, pelamar dari jalur umum baik D-III, S1 maupun S2, harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 dari skala 4,00 yang berasal dari perguruan tinggi terakreditasi BAN-PT. Selain itu, pelamar juga harus memiliki nilai TOEFL minimal 450 yang diperoleh dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
“Kini kita tidak batasi akreditasi A atau B, yang jelas harus terakreditasi berdasarkan BAN-PT,” tutur dia.
Sri menjelaskan bagi pelamar dengan jalur khusus cumlaude harus dari perguruan tinggi terakreditasi A dan dibuktikan dengan surat keterangan cumlaude. Sementara, untuk lulusan dari perguruan tinggi di luar negeri, harus melampirkan bukti penyetaraan ijazah dan surat keterangan yang menyatakan predikat kelulusan cumlaude.
Kementerian PAN-RB, kata dia, juga membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengikuti tes CPNS.
Selain itu, PAN-RB juga membuka kesempatan bagi putra/putri Papua dan Papua Barat yang akan melamar di Kementerian PANRB. Hal itu harus dibuktikan dengan akta kelahiran, fotokopi KTP ayah atau ibu kandung, dan surat keterangan hubungan keluarga dari kelurahan atau desa.
IPK pelamar dari jalur ini, minimal memiliki IPK 2,75 dan memiliki nilai TOEFL minimal 400 atau nilai IELTS minimal 4,5. “Pelamar tak harus tinggal di Papua, yang penting dia punya garis keturunan orang tua ayah atau ibu Papua asli,” ujarnya.
Sri mengatakan pelamar harus mendaftarkan diri secara online melalui laman sscn.bkn.go.id, saat pendaftaran sudah dibuka. Setelah seleksi administrasi, pelamar harus melalui tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan Computer Assisted Test (CAT), yang memiliki bobot 40 persen. Setelah tahap SKD, pelamar yang lolos passing grade akan diambil tiga yang nilainya terbaik untuk mengikuti tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang memiliki bobot 60 persen.
BACA:Kepala BKN: Persiapan Pembukaan Pendaftaran CPNS Hampir Rampung
Sri menegaskan dengan sistem digital pada tahap seleksi ini akan menekan angka kecurangan. Sebab, peserta bisa mengetahui nilai mereka dalam tes CPNS 2018 secara real time. “Pelaksanaan rekrutmen ini sudah sangat transparan. Kami yakinkan, tidak ada orang mendaftar dengan bertatap muka,” ujarnya.