TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini, Senin, 24 September 2018. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka di zona merah dengan pelemahan 29 poin atau 0,20 persen di level Rp14.846 per dolar AS.
Baca: Rupiah Loyo, Pengusaha Ini Sebut Warga RI Tak Pantas Beli Hermes
Adapun pada perdagangan Jumat pekan lalu, 21 September 2018, rupiah berakhir terapresiasi 32 poin atau 0,22 persen di posisi Rp14.817 per dolar AS. Di sisi lain, indeks dolar AS pagi ini terpantau kembali menguat sebesar 0,04 persen atau 0,033 poin ke level 94,253 pada pukul 08.05 WIB.
Kurs rupiah melemah sudah diprediksi analis Panin Sekuritas William Hartanto. William memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.800-Rp 14.880 per dolar AS.
"Sentimennya dari potensi kenaikan suku bunga The Fed pada 27 September nanti," kata William. Adapun pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 25-26 September 2018.
Sebelumnya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia 14-15 Agustus 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.
Kenaikan suku bunga yang 5,50 persen itu merupakan kenaikan keempat pada tahun ini. BI menaikan suku bunga acuan tahun ini pada 17 Mei sebesar 25 bps, 30 Mei sebesar 25 bps, Juni 50 bps, dan Agustus 25 bps.
BISNIS | HENDARTYO HANGGI