TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dalam pertemuan IMF-World Bank pihaknya akan membuat beberapa aturan untuk mengantisipasi potensi kemacetan. Budi mengatakan tak menutup kemungkinan akan menggunakan sistem ganjil genap seperti yang telah diterapkan oleh Jakarta untuk Asian Games.
BACA: Menjelang IMF - World Bank, Sri Mulyani Sebut Banyuwangi Unik
"Mungkin sekali (ganjil-genap), tapi itu masih kita pikirkan. Ya pengalihan lalu lintas juga," kata Budi di kawasan Gelora Bung Karno, Ahad, 23 September 2018.
Namun, menurut Budi, sampai saat ini pihaknya masih berkoordinasi secara intensif dengan pemerintah daerah Bali untuk melakukan pengaturan di jalan-jalan tertentu. "Satu dua hari ini akan saya pikirkan agar kemacetan tidak terjadi," kata dia.
Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Ditlantas Polda) Bali dalam waktu dekat akan melakukan rekayasa arus lalu lintas di Kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung. "Menjelang IMF, kami telah membentuk satgas pengawal, rute, dan parkir untuk para delegasi yang akan melakukan pertemuan di Bali guna mencegah kemacetan arus lalu lintas di kawasan Nusa Dua," kata Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Bali AKBP Nyoman Sukasena.
Upaya rekayasa arus lalu lintas ini dilakukan mengingat akan ada kurang lebih 15 ribu peserta VVIP dengan jumlah stafnya yang mencapai 50 ribu orang beserta puluhan kepala negara dan pemerintahan akan datang, pemerintah bank dunia, Chief Executive Officer dan Chief Financial Officer yang datang ke Pulau Dewata.
Tidak hanya mengatur lalu lintas, Ditlantas Polda Bali akan mengatur parkir 2.000 bus yang rencananya tiba di Kawasan GWK saat berlangsungnya gala dinner pada pertemuan IMF - World Bank. Terkait kesiapan kendaraan 2.000 bus tersebut, ujar Sukasena, disiapkan event organizer (EO) yang menyelenggarakan acara IMF-World Bank. Namun, terkait pengawalan para delegasi, anggota Polda Bali sudah siap untuk itu.
KARTIKA ANGGRAENI | ANTARA