TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup rebound pada akhir perdagangan hari ini, Kamis, 20 September 2018 seiring melemahnya indeks dolar AS. Di pasar spot, nilai tukar rupiah ditutup menguat 26 poin atau 0,17 persen ke level Rp 14.849 per dolar AS, setelah dibuka rebound dengan penguatan 30 poin atau 0,20 persen ke level Rp14.845 per dolar AS.
BACA: Kurs Rupiah Melemah Lagi, Ditutup di Level 14.875
Mata uang Garuda ditutup menguat setelah pada akhir perdagangan Rabu, 19 September 2018 nilai tukar rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,13 persen di posisi Rp 14.875 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.820 - Rp14.855 per dolar AS.
Rupiah menguat bersama dengan mayoritas mata uang emerging market di Asia saat aksi jual oleh investor asing atas obligasi dan saham di Indonesia mereda. Aksi jual asing atas obligasi Indonesia melambat dalam sepekan terakhir setelah imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun.
Rupiah memimpin pergerakan mata uang lain di Asia yang juga mayoritas menguat hari ini, disusul ringgit Malaysia yang terapresiasi 0,16. Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,22 persen atau 0,21 poin ke level 94,327 pada pukul 17.02 WIB.
Sebelumnya, indeks dolar dibuka di zona hijau dengan kenaikan tipis 0,022 poin atau 0,02 persen di level 94,559, setelah pada perdagangan Rabu, 19 September 2018 berakhir terkoreksi 0,11 persen atau 0,103 poin di posisi 94,537.
ACA: Kurs Rupiah Diperkirakan Naik Turun Hingga 20
Dolar AS bergerak di kisaran level terendahnya dalam tujuh pekan pada perdagangan pagi ini, sebagian dikarenakan permintaan untuk mata uang ini, yang memiliki sifat sebagai aset safe haven, berkurang. Berkurangnya minat terhadap aset safe haven merupakan akibat dari meredanya kegelisahan pasar bahwa rencana pemberlakuan tarif dari AS dan China tidak sekuat seperti yang dikhawatirkan.
BISNIS