"

Kisruh Impor Berkepanjangan, Jokowi Bisa Kehilangan Suara Petani

Seorang petani mengeringkan gabah usai panen di Depok, Minggu (09/08). Pemerintah menyatakan stok beras nasional mencapai 2,5 juta ton, kebutuhan nasional sekitar 300 ribu ton/bulan, hal ini dinyatakan surplus. Foto: TEMPO/Ayu Ambong
Seorang petani mengeringkan gabah usai panen di Depok, Minggu (09/08). Pemerintah menyatakan stok beras nasional mencapai 2,5 juta ton, kebutuhan nasional sekitar 300 ribu ton/bulan, hal ini dinyatakan surplus. Foto: TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa kehilangan dukungan suara dari petani terkait polemik impor beras yang berkepanjangan. "Suara petani itu besar, jangan diremehkan," kata Hendri Satrio di Jakarta, Rabu, 20 September 2018.

Baca: Jokowi Minta Menko Darmin Ajak Buwas dan Enggar Duduk Bareng

Oleh karena itu, Hendri menyarankan agar Jokowi tidak menganggap remeh masukan dari banyak pihak terkait polemik impor beras yang dipandang merugikan petani. "Sebaiknya Jokowi segera panggil Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian dan Kepala Bulog untuk mengakhiri polemik ini," katanya.

Pernyataan tersebut menanggapi sikap Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas yang terang-terangan menolak impor beras. Keputusan impor beras dinilai tidak tepat di antaranya karena saat ini stok beras lebih dari cukup, harga beras relatif stabil dan kapasitas gudang Bulog yang tidak bisa menampung 2 juta ton beras impor. 

Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebutkan bahwa impor sudah diputuskan di rapat koordinasi terbatas yang melibatkan lintas Kementerian dan lembaga. Kalaupun kapasitas gudang Bulog tak cukup, ia menyebutkan hal itu bukan persoalan pihaknya yakni Kementerian Perdagangan. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan menyebutkan Bulog yang meminta perpanjangan perizinan impor beras sebanyak 440 ribu ton. Perpanjangan izin impor tersebut diminta karena negara pengekspor; yaitu India dan Pakistan tengah menghadapi cuaca buruk sehingga mengganggu pengapalan beras.

Permintaan impor ini ditandatangani Budi Waseso tertanggal 18 Juli 2018, dengan nomor B 932/II/DU000/07/2018. Oke menyebutkan surat itu ditujukan ke Menteri Perdagangan dengan tebusan ke Dirjen Perdagangan Luar Negeri.

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengungkapkan penyebab perseteruan Buwas dengan Enggartiasto Lukita tentang impor beras sebenarnya hanya masalah komunikasi. Moeldoko mengatakan, Presiden Jokowi telah menginstruksikan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution untuk mengundang Budi Waseso dan Enggar untuk duduk bersama.

"Bentar lagi mau diundang oleh Menko Perekonomian untuk duduk sama-sama. Enggak boleh begitu, semua harus terkoordinasi dengan baik," kata Moeldoko.

Indonesia, menurut Moeldoko, masih perlu impor beras. Sebab, produksi beras dalam negeri belum bisa mencukupi kebutuhan nasional. Hal itu terjadi karena adanya penyusutan lahan sebesar 24 persen secara alamiah. Lahan pertanian juga berkurang lantaran adanya pembangunan jalan tol, pembukaan kawasan industri, dan kawasan perumahan yang berkembang cepat.

Baca: Ma'ruf Amin Sebut Jokowi Ingin RI Hasilkan Produk Halal Terbanyak

Selain itu, Moeldoko menilai bahwa faktor cuaca juga mempengaruhi produktivitas, sehingga pemerintah masih memerlukan impor. Meski begitu, Presiden Jokowi memastikan impor tidak boleh dilakukan saat petani akan melakukan panen. 

ANTARA








NasDem Sebut Anies Baswedan Akan Pilah Program Jokowi yang Diteruskan Jika Terpilih Sebagai Presiden

52 menit lalu

Anies Baswedan memaparkan pidato kebangsaan dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh Kahmi untuk Indonesia Maju di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 16 Maret 2023. TEMPO/Ima Dini
NasDem Sebut Anies Baswedan Akan Pilah Program Jokowi yang Diteruskan Jika Terpilih Sebagai Presiden

Anies Baswedan disebut akan memilah program Jokowi yang akan dia teruskan jika terpilih sebagai presiden.


PDIP Singgung Kunjungan Anies Baswedan ke Surabaya, NasDem: Perbandingannya Jomplang

2 jam lalu

Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim. ANTARA - istimewa
PDIP Singgung Kunjungan Anies Baswedan ke Surabaya, NasDem: Perbandingannya Jomplang

NasDem menilai perbandingan antara kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta dengan Wali Kota Surabaya tak seimbang.


Hakim MK Guntur Hamzah yang Dilantik Jokowi Resmi Langgar Kode Etik

3 jam lalu

Hakim Konstitusi Guntur Hamzah bersiap berfoto bersama keluarganya setelah resmi menjadi hakim konstitusi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 23 November 2022. Guntur Hamzah resmi menjadi hakim konstitusi yang diajukan oleh DPR setelah membacakan sumpah dan janji di hadapan Presiden Joko Widodo menggantikan Aswanto yang diberhentikan oleh DPR. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Hakim MK Guntur Hamzah yang Dilantik Jokowi Resmi Langgar Kode Etik

Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) resmi menjatuhkan sanksi berupa teguran tertulis kepada Hakim Guntur Hamzah.


Jokowi Larang Impor Baju Bekas, Ketua Kadin: Kami Setuju karena...

4 jam lalu

Suasana penjualan pakaian impor bekas di Pasar Senen, Jakarta, Kamis 16 Maret 2023. Bisnis baju bekas impor tersebut, menurut Jokowi, mengganggu industri tekstil dalam negeri. TEMPO/Subekti.
Jokowi Larang Impor Baju Bekas, Ketua Kadin: Kami Setuju karena...

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid setuju Jokowi larang impor baju bekas.


PDIP Sebut Kepemimpinan Anies Baswedan di Jakarta akan Baik Jika Lanjutkan Program Jokowi dan Ahok

4 jam lalu

Anies Baswedan seusai memaparkan pidato kebangsaan dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh Kahmi untuk Indonesia Maju di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 16 Maret 2023. Foto Ima Dini Shafira
PDIP Sebut Kepemimpinan Anies Baswedan di Jakarta akan Baik Jika Lanjutkan Program Jokowi dan Ahok

PDIP sebut kunjungan Anies Baswedan ke Surabaya hanya menyadarkannya bahwa Ibu Kota Jawa Timur itu lebih baik dari Jakarta.


Hakim Guntur Hamzah Terbukti Ikut Ubah Putusan MK, Sanksinya Teguran Tertulis

4 jam lalu

Hakim Konstitusi Guntur Hamzah menjawab pertanyaan wartawan setelah resmi menjadi hakim konstitusi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 23 November 2022. Guntur Hamzah resmi menjadi hakim konstitusi yang diajukan oleh DPR setelah membacakan sumpah dan janji di hadapan Presiden Joko Widodo menggantikan Aswanto yang diberhentikan oleh DPR. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Hakim Guntur Hamzah Terbukti Ikut Ubah Putusan MK, Sanksinya Teguran Tertulis

Guntur Hamzah mendapatkan teguran tertulis karena terbukti melakukan pengubahan putusan Mahkaman Konstitusi terkait uji materi UU MK.


Jokowi Effort to Pairing Prabowo and Ganjar for Presidential Election

5 jam lalu

Jokowi Effort to Pairing Prabowo and Ganjar for Presidential Election

PRESIDENT Jokowis latest effort to direct his successor: trying to pair Prabowo Subianto and Ganjar Pranowo for Presidential Election.


Jokowi Cerita Sempat Bingung dengan Singkatan PPKM dan PSBB

7 jam lalu

Presiden Jokowi. TEMPO/Subekti
Jokowi Cerita Sempat Bingung dengan Singkatan PPKM dan PSBB

Presiden Jokowi mengaku sempat bingung dengan istilah PSBB dan PPKM yang sempat diberlakukan saat pandemi Covid-19 melanda.


Anwar Usman Ucap Sumpah Jabatan Jadi Ketua Mahkamah Konstitusi

9 jam lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih, Anwar Usman foto bersama dengan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih, Saldi Isra usai pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2023-2028 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023. Anwar Usman kembali terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) untuk periode 2023-2028.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Anwar Usman Ucap Sumpah Jabatan Jadi Ketua Mahkamah Konstitusi

Adik ipar Presiden Jokowi, Anwar Usman resmi kembali menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) setelah membaca sumpah jabatan dalam Sidang Pleno Khusus


Jokowi Cerita Kebingungan Atasi Covid-19 di Awal Pandemi

11 jam lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 30 Desember 2022. Pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan PPKM per 30 Januari 2022 berdasarkan kajian-kajian terkait pandemi COVID-19 di Indonesia yang semakin terkendali. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jokowi Cerita Kebingungan Atasi Covid-19 di Awal Pandemi

Jokowi mengaku saat itu langsung menghubungi beberapa negara yang pernah mengalami endemi dan lebih dulu terpapar Covid-19.