Bank Dunia Prediksi Ekonomi Indonesia 2019 Tumbuh 5,2 persen

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) menerima kunjungan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 4 Juli 2018. Pertemuan tersebut terkait dengan persiapan kegiatan annual meeting IMF-World Bank yang akan berlangsung di Bali pada Oktober 2018. TEMPO/Subekti.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) menerima kunjungan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 4 Juli 2018. Pertemuan tersebut terkait dengan persiapan kegiatan annual meeting IMF-World Bank yang akan berlangsung di Bali pada Oktober 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,2 persen pada 2018. Angka tersebut diproyeksi bakal stabil sampai 2019 dan secara bertahap meningkat menjadi 5,3 persen pada 2020.

"Permintaan dalam negeri diperkirakan akan terus mendorong pertumbuhan dalam jangka pendek," ujar Lead Economist World Bank Frederico Gil Sander di The Energy Building, Jakarta, Kamis, 20 September 2018.

Baca: Luhut Resmikan Pusat Komando Pengamanan IMF - World Bank Meeting

Percepatan yang tidak terlalu besar dalam konsumsi swasta diperkirakan akan berlanjut karena inflasi yang stabil, pasar tenaga kerja yang tinggi, dan menurunnya suku bunga pinjaman. Selain konsumsi swasta, belanja pemerintah juga diproyeksikan akan meningkat.

"Pertumbuhan penerimaan menciptakan ruang bagi konsolidasi fiskal dan pengeluaran tambahan," kata Frederico.

Selain itu, pertumbuhan investasi diperkirakan akan tetap tinggi. Tingginya pertumbuhan investasi dipicu oleh momentum investasi publik dan pertambangan yang terus berlanjut, ditambah berkurangnya ketidakpastian politik pasca pemilu.

Bila melihat kuartal II 2018, Bank Dunia mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen dipicu tingginya permintaan dalam negeri. Konsumsi swasta dan pemerintah tumbuh lebih cepat berkat adanya subsidi dan belanja pegawai yang lebih tinggi pada periode ini.

"Selain itu, peningkatan dalam pertumbuhan kredit, pendapatan di sektor pertanian, hingga inflasi yang stabil juga ikut berkontribusi," kata Frederico.

Belum lagi, pertumbuhan kuartal II juga terdorong pasar tenaga kerja yang terpantau kuat. Frederico berujar tingkat tenaga kerja Indonesia mencapai titik tertinggi dalam dua dekade terakhir, yakni sebesar 65,7 persen pada Februari 2018, dengan tingkat pengangguran turun ke 5,1 persen.

Meskipun, secara keseluruhan, pembentukan modal tetap bruto melambat pada kuartal II 2018 lantaran investasi di sektor gedung dan bangunan melambat. Pelambatan itu, kata Frederico, disebabkan oleh hari kerja yang lebih sedikit pada periode ini.

Di sisi lain, Bank Dunia menyebutkan tingkat proteksionisme perdagangan global meningkat. Baik ekspor maupun impor bertumbuh pada periode tersebut. "Volume impor bertumbuh hampir dua kali lebih cepat daripada ekspor, ekspor neto mengalami konstraksi yang secara keseluruhan membebani pertumbuhan ekonomi," ucap Frederico.








Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menkeu ASEAN Resmi Dimulai, Apa Saja yang Dibahas?

18 jam lalu

Jajaran Deputi BI Dody Budi Waluyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menkeu ASEAN Resmi Dimulai, Apa Saja yang Dibahas?

Rangkaian Pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Bank Sentral ASEAN dimulai pada hari ini hingga Jumat mendatang. Apa saja yang akan dibahas?


Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

5 hari lalu

Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak berat akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Rzhyshchiv, di wilayah Kyiv, Ukraina 22 Maret 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS
Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

Biaya perbaikan di Ukraina yang hancur dilanda perang mencapai Rp 6.220 triliun.


Bank Dunia: Pemulihan dan Pembangunan Kembali Ukraina Butuh US$411 miliar

5 hari lalu

Warga berjalan di samping rumah yang rusak akibat serangan militer Rusia, di kota Hlevakha, di luar Kyiv, Ukraina 26 Januari 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Bank Dunia: Pemulihan dan Pembangunan Kembali Ukraina Butuh US$411 miliar

Ukraina bukan hanya perlu memperbaiki kerusakan fisik tetapi juga membangun ekonomi yang hancur karena invasi Rusia.


Ekonomi Global Tak Pasti Usai Bank Ditutup di Sejumlah Negara, Bagaimana Outlook Pertumbuhan RI?

7 hari lalu

Suahasil Nazara. ANTARA
Ekonomi Global Tak Pasti Usai Bank Ditutup di Sejumlah Negara, Bagaimana Outlook Pertumbuhan RI?

Wamenkeu yakin fondasi perekonomian Indonesia masih kokoh dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global usai bank ditutup di sejumlah negara.


Ketua HIPMI Solo Beberkan Strategi Bangkitkan Wellness Tourism di Kota Bengawan

7 hari lalu

Ketua Umum BPC HIPMI Solo, Respati Ardi saat memberikan pidato perdananya dalam Pelantikan Pengurus BPC HIPMI Kota Solo di Solo Safari, Senin, 20 Maret 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Ketua HIPMI Solo Beberkan Strategi Bangkitkan Wellness Tourism di Kota Bengawan

Ketua HIPMI Solo, Respati Ardi, membeberkan sejumlah strategi untuk membangkitkan wellness tourism di kota tersebut. Apa saja strategi utamanya?


BI: Peserta BI FAST Bertambah 16 Bank dan Lembaga Nonbank

8 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
BI: Peserta BI FAST Bertambah 16 Bank dan Lembaga Nonbank

BI menyebutkan peserta BI Fast bertambah sebanyak 16 bank dan lembaga nonbank, sehingga jumlah keseluruhan hingga kini menjadi 122 peserta.


OECD Sebut Pemulihan Ekonomi Dunia Rapuh, Apa Saja Penyebabnya?

10 hari lalu

Kepadatan kendaraan melintasi ruas jalan ibu kota kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,8 persen. Ini dinilai cukup solid, meski melambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar  5,2  persen. Tempo/Tony Hartawan
OECD Sebut Pemulihan Ekonomi Dunia Rapuh, Apa Saja Penyebabnya?

OECD menyatakan saat ini dunia berada di tengah-tengah pemulihan ekonomi yang rapuh akibat dampak pandemi Covid-19. Apa lagi pemicunya?


Menko Airlangga Ungkap Sejumlah Kebijakan Pemerintah

12 hari lalu

Menko Airlangga Ungkap Sejumlah Kebijakan Pemerintah

Indonesia diperkirakan kembali menghadapi tahun yang berat pada tahun 2023.


Bank Indonesia Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Tetap Kuat, Ini Alasan Perry Warjiyo

12 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Tetap Kuat, Ini Alasan Perry Warjiyo

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 akan tetap kuat karena sejumlah faktor.


Chatib Basri Sebut Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Paling Baik di ASEAN, Apa Alasannya?

12 hari lalu

Petugas beraktivitas saat bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 14 November 2019. Ada juga sejumlah program yang disiapkan untuk mencapai tujuan pemerataan pembangunan ke daerah. Antara lain ada Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Insentif Daerah (DID), Dana Infrastruktur, dan Dana Desa. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Chatib Basri Sebut Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Paling Baik di ASEAN, Apa Alasannya?

Mantan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri mengatakan potensi pertumbuhan ekonomi RI paling baik di Asean.