"

Dukung Budi Waseso Tolak Impor, Fadli Zon Minta Mendag Dicopot

Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon (tengah) memberikan pernyataan kepada wartawan di depan rumah Prabowo Subianto di Jakarta Selatan, Kamis, 9 Agustus 2018. Sejumlah anggota Partai Gerindra yang hadir belum mau memberikan pernyataan tentang cawapres pendamping Prabowo yang akan dideklarasikan malam ini. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon (tengah) memberikan pernyataan kepada wartawan di depan rumah Prabowo Subianto di Jakarta Selatan, Kamis, 9 Agustus 2018. Sejumlah anggota Partai Gerindra yang hadir belum mau memberikan pernyataan tentang cawapres pendamping Prabowo yang akan dideklarasikan malam ini. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta -  Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon ikut berkomentar soal polemik impor beras yang disuarakan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita belakangan ini. Selama 24 jam terakhir, Fadli Zon secara terang-terangan menolak keputusan impor beras dan bersuara lewat media sosial Twitter dengan menyitir sejumlah artikel berita terkait.

Baca: Jokowi Minta Menko Darmin Ajak Buwas dan Enggar Duduk Bareng

Salah satu twit yang di-pinned oleh Fadli Zon hari ini adalah yang disampaikan pada 8 jam lalu. "Menteri tukang impor @EnggarMendag harus dicopot, mengkhianati petani, ikut melemahkan rupiah, merugikan negara. #copotMendag," ujar Fadli Zon seperti dikutip dari akun Twitter-nya @fadlizon, Kamis, 20 September 2018.

Cuitan politikus dari Partai Gerindra ini telah di-retweet sebanyak 187 kali, mendapat 367 klik like dan dikomentari oleh 68 netizen. Salah satu pengguna twitter, Hankenina Deafinola lewat akun Twitter @hankenola menanggapi cuitan Fadli Zon dengan berbalik bertanya.

"Bapak, bisa kasih bukti dan data yang valid? Biar rakyat kita melek fakta dan data, tidak cuma terprovokasi omong kosong belaka. Bapak ini kan tokoh publik... sudah Pak, jangan lagi mengompori dan memprovokasi. Kerja Pak, jangan main twitter terus. Semoga sehat selalu," ujarnya Hankenina melalui cuitan Twitter-nya.

 

Ada juga akun @dnayza1212 yang membalas cuitan Fadli Zon dengan berkomentar, "Konflik antara Buwas dan Enggar, karena tidak paham atasannnya, Akan tugas yang dibebankan oleh partainya."

Tak hanya sekali Fadli Zon menyinggung soal impor beras dalam cuitan di Twitter-nya. Sekitar 24 jam yang lalu, ia menilai penolakan Bos Bulog akan keputusan impor beras sebagai bentuk tak ada koordinasi antar lembaga pemerintah. "Ini bukti #rezimamburadul tak ada koordinasi. Tapi saya lebih percaya Buwas, kita tak perlu impor. Kebijakan ini mengkhianati petani," ucapnya.

Perbedaan data dari tiap instansi yang jadi basis keputusan impor beras juga dipersoalkan Fadli Zon. "Mungkin bukan rakortas yang diperlukan, tapi "Pansus Impor Beras" biar jelas. Kok bisa antarlembaga pemerintah beda data beda sikap," katanya.

Ia mengaku sudah lama mencari-cari data produksi dan konsumsi beras tapi tak menemukannya. "Ayo @kementan dijawab, urusan data saja berbeda pandangan."

Fadli Zon juga mempertanyakan soal kapasitas gudang yang dikeluhkan Budi Waseso sebagai tempat penampung beras impor. "Kalau gudang Bulog penuh, simpan saja beras di Gedung @Kemendag . Kalau gedung @Kemendag penuh juga, dikirim ke mana tuh kira-kira berasnya?"

Tak hanya itu, Fadli Zon pun mempertanyakan siapa dalang impor beras tersebut. "Harus diungkap siapa dalang impor beras, siapa yang dapat keuntungannya?" Ia juga me-mention Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dalam cuitannya. "Nah, kata P @jokowi tdk impor, tapi ya tetap impor. Kata-katannya tak bisa dipercaya. @RamliRizal analisanya tajam," katanya.

Selain itu Fadli Zon juga memodifikasi lagu berjudul Potong Bebek Angsa dalam cuitannya. "POTONG BEBEK ANGSA, MASAK DI KUALI. BERAS TIDAK LANGKA, IMPOR TETAP JADI. ADA YANG PESTA, PETANI RUGI. LALALALALALALALALALALA."

Seperti diketahui Kementerian Perdagangan dan Bulog belakangan bersitegang dalam urusan impor beras. Bulog berkukuh bahwa impor beras tak perlu dilakukan. Sebaliknya, Kementerian Perdagangan menyebutkan impor beras tetap berjalan.

Menurut Enggartiasto, keputusan impor diambil karena kemampuan produksi beras dalam negeri yang masih rendah. Hal itu diputuskan dalam rapat koordinasi yang dihadiri Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Bulog.

Baca: Disebut Budi Waseso sebagai Pengkhianat, Ini Kata Bekas Bos Bulog

Adapun Bos Bulog, Budi Waseso, atau biasa disapa Buwas, mengatakan bahwa stok beras aman hingga Juli 2019, sehingga tidak perlu impor. Menurut dia, stok beras nasional masih surplus, meskipun dalam kondisi cuaca kering seperti sekarang.








Bansos Jelang Ramadan, Bulog: Dikirim 10 Kilogram Sebelum Puasa

5 hari lalu

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur pada Jumat, 3 Februari 2022. Ia menduga beberapa pedagang mengemas ulang beras Bulog dan menjualnya di atas batas harga eceran tertinggi. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Bansos Jelang Ramadan, Bulog: Dikirim 10 Kilogram Sebelum Puasa

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan bantuan sosial (bansos) beras akan disalurkan segera. Buwas bahkan memastikan penyalurannya akan dilakukan sebelum memasuki bulan puasa.


Bapanas: Impor Beras Bukan Kewenangan Bulog, Sampai Hari Ini Belum Ada Keputusan

5 hari lalu

(Dari kiri) Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey, Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Bapanas: Impor Beras Bukan Kewenangan Bulog, Sampai Hari Ini Belum Ada Keputusan

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan pemerintah belum memutuskan impor beras tahun ini. Ia pun menegaskan kewenangan impor beras bukan berada di tangan Perum Bulog.


Bos Bulog: Jika Hasil Produksi Beras Kurang, Kami Pasti Impor

5 hari lalu

Aktivitas bongkar muat beras dari Thailand di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan beras impor sebanyak setengah juta ton atau 500 ribu ton sampai di Indonesia pada 15 Februari 2023, dan langsung disalurkan ke masyarakat. Tempo/Tony Hartawan
Bos Bulog: Jika Hasil Produksi Beras Kurang, Kami Pasti Impor

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas kembali menyinggung soal langkah pemerintah membuka opsi impor beras lagi tahun ini.


Terkini: Protes Karyawan Transmart Korban PHK Sepihak, Menteri Zulkifli Hasan Kembali Buka Opsi Impor Beras

6 hari lalu

Pusat Federasi Serikat Pekerja Front Nasional (FSPFN) bersama karyawan PT Trans Retail Indonesia melakukan aksi demonstrasi atas pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak di depan Head office Transmart Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Maret 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Terkini: Protes Karyawan Transmart Korban PHK Sepihak, Menteri Zulkifli Hasan Kembali Buka Opsi Impor Beras

Berita terkini: Protes karyawan Transmart yang menjadi korban PHK sepihak, Menteri Zulkifli Hasan kembali buka opsi impor beras


Bulog Baru Serap 35 Ribu Ton Gabah di Awal Panen Raya, Budi Waseso: Karena Berebut dengan Pengusaha Penggilingan Padi

6 hari lalu

Bulog Baru Serap 35 Ribu Ton Gabah di Awal Panen Raya, Budi Waseso: Karena Berebut dengan Pengusaha Penggilingan Padi

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan bahwa pihaknya baru bisa menyerap sebanyak 35 ribu ton gabah pada musim awal panen raya.


Opsi Impor Beras Kembali Dibuka di Tengah Panen Raya, Bapanas: Lihat Kondisi Tiga Bulan ke Depan

6 hari lalu

Aktivitas bongkar muat beras dari Thailand di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan beras impor sebanyak setengah juta ton atau 500 ribu ton sampai di Indonesia pada 15 Februari 2023, dan langsung disalurkan ke masyarakat. Tempo/Tony Hartawan
Opsi Impor Beras Kembali Dibuka di Tengah Panen Raya, Bapanas: Lihat Kondisi Tiga Bulan ke Depan

Pemerintah telah membuka kembali opsi impor beras tahun ini. Kepala Bapanas mengatakan akan pertimbangkan kondisi panen raya.


Terkini: Pemerintah Akan Impor Beras 500 Ribu Ton Lagi, Rupiah Terpukul Isu Credit Suisse

6 hari lalu

Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis, 5 Januari 2023. Sebanyak 500.000 ribu ton beras asal Vietnam didatangkan secara bertahap sampai Februari 2023. ANTARA/Ampelsa
Terkini: Pemerintah Akan Impor Beras 500 Ribu Ton Lagi, Rupiah Terpukul Isu Credit Suisse

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Kamis siang ini dimulai dari rencana pemerintah kembali melakukan impor beras 500 ribu ton pada tahun 2023.


Zulhas Sebut Pemerintah Kembali Buka Opsi Impor Beras 500 Ribu Ton Tahun Ini

6 hari lalu

Aktivitas bongkar muat beras dari Thailand di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan beras impor sebanyak setengah juta ton atau 500 ribu ton sampai di Indonesia pada 15 Februari 2023, dan langsung disalurkan ke masyarakat. Tempo/Tony Hartawan
Zulhas Sebut Pemerintah Kembali Buka Opsi Impor Beras 500 Ribu Ton Tahun Ini

Pemerintah telah sepakat membuka kembali opsi impor sebanyak 500.000 ton untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah atau CBP.


Bansos Pangan Ramadan, Bos Bulog: Dikirim Door to Door Lewat Pos

7 hari lalu

Dirut Perum Bulog Budi Waseso (tengah) bersama Kepala Bulog Divre Jabar Benhur Ngkaimi (kiri) memeriksa ketersediaan beras di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Selasa 3 Maret 2020. Dalam sidak ketersediaan beras tersebut, Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, Perum Bulog menyediakan 1,7 juta ton beras untuk keperluan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri mendatang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Bansos Pangan Ramadan, Bos Bulog: Dikirim Door to Door Lewat Pos

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menjelaskan skema pembagian bantuan sosial atau bansos pangan Ramadan.


Banjir Berimbas pada Serapan Cadangan Beras, Bos Bulog: Bila Kondisi Emergency, Impor Tidak Apa-Apa

7 hari lalu

Dirut Perum Bulog Budi Waseso (tengah) dan Direktur Operasi dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi (kanan) berbincang dengan pedagang ketika meninjau kestabilan harga gula di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat 15 Mei 2020. Perum Bulog menggelar operasi pasar khusus gula guna menstabilkan harga secara serentak di seluruh Indonesia yang saat ini masih di atas harga eceran tertinggi atau HET pemerintah yakni Rp 12.500 per kilogram. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Banjir Berimbas pada Serapan Cadangan Beras, Bos Bulog: Bila Kondisi Emergency, Impor Tidak Apa-Apa

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas buka suara soal banjir di beberapa wilayah sentra beras pada musim panen raya.