TEMPO.CO, Jakarta - Go-Jek, perusahaan aplikasi berbagi tumpangan alias ride sharing, dikabarkan kembali mendapat suntikan modal US$ 2 miliar atau sekitar Rp 29 triliun. Seperti dilansir dari kantor berita Strait Times, Go-Jek mendapatkan dana segar untuk menghadapi ketatnya persaingan dengan rivalnya, Grab.
Baca juga: Go-Jek Baru Luncurkan Go-Viet, Sudah Diunduh 15 Juta Pengguna
Baca Juga:
Persaingan kian ketat setelah bergabungnya Grab dan Uber, yang mengadopsi sistem teknologi dari Uber. Grab juga telah mendapatkan kucuran dana US$ 3 miliar tahun ini.
Go-Jek dan Grab tak hanya bersaing di bisnis transportasi, melainkan merambah ke sektor lain. Di antaranya layanan pembayaran tagihan, pemesanan makanan, hingga pembelian tiket bioskop.
Sebelumnya, Presiden Go-Jek Andre Soelistyo mengatakan perusahaannya sedang mengembangkan bisnis lain di luar transportasi. "Kami ingin membuat perubahan di Asia dan Asia Tenggara," katanya, pekan lalu.
Selain di Indonesia, Go-Jek sudah merambah ke sejumlah negara, seperti Singapura, Vietnam, Thailand, dan Filipina, dalam waktu dekat. Sebelumnya, Go-Jek telah mendapatkan suntikan dana sekitar US$ 1,5 miliar. Adapun nilai perusahaan saat ini mencapai US$ 5 miliar.
STRAIT TIMES