Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemesanan Surat Utang SBR004 di Bank Mandiri Capai 1,66 Triliun

image-gnews
Tampilan pengumuman produk investasi berupa surat utang saving bonds retail seri keempat atau SBR004 yang dirilis oleh Kementerian Keuangan (djppr.kemenkeu.go.id)
Tampilan pengumuman produk investasi berupa surat utang saving bonds retail seri keempat atau SBR004 yang dirilis oleh Kementerian Keuangan (djppr.kemenkeu.go.id)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemesanan surat utang saving bonds retail seri SBR004 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. hingga hari terakhir pemesanan pada Kamis pekan lalu mencapai Rp 1,66 triliun. Pemesanan tersebut melampaui target yang ditetapkan perseroan.

Baca: Surat Utang SBR004 Kebanjiran Pesanan Hingga 7,04 Triliun

Angka itu juga meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan posisi pemesanan yang tercatat pada 31 Agustus, atau dua pekan pertama penawaran yang mencapai Rp 645 miliar. Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menuturkan, sebanyak 82 persen pemesanan SBR004 berasal berasal dari dalam kelolaan Bank Mandiri.

"Dengan rincian 34 persen berasal dari dana pihak ketiga (DPK), 42 persen dari reksa dana pasar uang, dan 6 persen dari surat berharga yang diperdagangkan. “Sedangkan sebesar 18 persen dana berasal dari luar pengelolaan bank,” ujar Hery, Ahad, 16 September 2018.

Hery sebelumnya pernah menyampaikan bahwa perseroan hanya menargetkan pemesanan sebesar Rp 500 miliar. Dengan demikian, realisasi pemesanan SBR004 tersebut telah mencapai lebih dari tiga kali lipat dari target awal.

Sementara bank pelat merah lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mencatatkan total pemesanan SBR004 mencapai sekitar Rp 600 miliar. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi daripada target awal perseroan yang hanya sebesar Rp 200 miliar.

“Targetnya awal Rp200 miliar, kita naikkan Rp 400 miliar, sekarang Rp600 miliar. Peningkatannya sesuai dengan peningkatan pemesanan,” kata Deputi General Manager Wealth Management Division BNI, Alwas Kurniadi Yarman, Ahad, 16 September 2018.

 

Alwas mengatakan bahwa mayoritas pemesanan atau 42 persen dari total pemesanan SBR004 di BNI dilakukan dengan nominal di bawah Rp 50 juta. Kalangan nasabah berasal dari nasabah ritel dalam kelompok mass market dan upper mass market.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alwas menuturkan, dengan perhitungan pendapatan nonbunga dari penjualan SBR004 adalah sebesar 0,35 persen, maka diperkirakan total pendapatan nonbunga yang akan didapatkan perseroan dari penjualan obligasi tersebut akan mencapai sekitar Rp 2,1 miliar.

Selain SBR004, Alwas mengatakan bahwa pada Agustus - September 2018 mendatang nasabah juga banyak memilih berinvestasi pada reksadana proteksi atau capital protected fund (CPF). Instrumen investasi tersebut lebih disukai oleh nasabah saat ini karena lebih aman. "Di sisi lain, deposito juga masih bagus, tabungan yang kurang, karena rata-rata mereka mencari return yang besar,” tuturnya.

Direktur Surat Utang Negara Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan Loto S Ginting, sebelumnya, menyatakan generasi milenial termasuk pihak yang disasar oleh pemerintah untuk ikut menyerap SUN tersebut. "Umumnya mereka tertarik karena mereka kan senang dengan sistem online," katanya, pertengahan Agustus lalu. 

Loto menambahkan, pihaknya pelan-pelan mengedukasi investor karena SBR001 dan SBR002 menggunakan sistem offline, dan SBR003 dan SBR004 itu sudah menggunakan sistem online. "Jadi kita terus edukasi," ujarnya.

Baca: Sasar Milenial, Surat Utang SBR004 Bisa Dibeli Mulai Rp 1 Juta

Kalau dari segi jumlah, menurut Loto, mungkin secara nominal banyak dibeli oleh investor berusia 40 tahun ke atas. "Nah bagi mereka agak sedikit kurang terbiasa secara online itu mungkin kita perlu edukasi. Makanya pak Dirjen minta tolong untuk yang usia 40 tahun, yang gaptek itu didampingi."

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

2 jam lalu

Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa di seluruh Indonesia.


Jajaki Investasi, 30 Pimpinan Perusahaan Tiongkok Kunjungi Kantor BP Batam

5 jam lalu

Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyampaikan rencana lanjutan pengembangan investasi Rempang Eco-city di Hotel Swissbel Batam, Senin 18 Desember 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Jajaki Investasi, 30 Pimpinan Perusahaan Tiongkok Kunjungi Kantor BP Batam

Puluhan pimpinan perusahaan asal Tiongkok berkunjung ke kantor BP Batam untuk penjajakan investasi di Batam.


LinkAja Dapat Pendanaan Investasi Strategis dari Mitsui

6 jam lalu

Layanan Syariah LinkAja pada  pameran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 Tahun 2021 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Oktober 2021. Tempo/Tony Hartawan
LinkAja Dapat Pendanaan Investasi Strategis dari Mitsui

Aksi korporasi BUMN dan LinkAja untuk memperkuat ekosistem dan strategi bisnis, termasuk potensi kolaborasi di dalam ekosistem BUMN.


Ini Lima Provinsi yang Menjanjikan bagi Investor

6 jam lalu

Grant Thornton Indonesia menggelar konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu, 27 Maret 2024. Organisasi global itu mengungkap lima provinsi yang menjanjikan bagi investor, yakni Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, dan Riau. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ini Lima Provinsi yang Menjanjikan bagi Investor

Grant Thornton Indonesia menyebut lima provinsi unggulan yang memiliki potensi menjanjikan untuk investasi.


Sri Mulyani Bertemu Bos Freeport di Kantornya, Bahas Ekonomi Global hingga Kabar Pensiun

12 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani menerima kunjungan dari CEO Freeport-McMoran Richard Adkerson. Instagram
Sri Mulyani Bertemu Bos Freeport di Kantornya, Bahas Ekonomi Global hingga Kabar Pensiun

Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu Bos Freeport pada Rabu kemarin. Ia mendiskusikan banyak hal, mulai dari perekonomian global hingga kabar pensiun.


Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

13 jam lalu

Pengendara melintas di depan landmark BSD CITY Jalan Raya Serpong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 25 Maret 2024. Kawasan Terpadu Bumi Serpong Damai (BSD) menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN)  yang ditetapkan pemerintah dan akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mengembangkan pendidikan, riset kesehatan, ekonomi digital, pengembangan teknologi, layanan kesehatan dan biomedical. ANTARA/Muhammad Iqbal
Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

Deputi BKPM Nurul Ichwan buka suara perihal awal mula masuknya pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD ke dalam PSN baru.


CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

14 jam lalu

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi (tengah) menyampaikan paparan bersama  Head of Region Jawa Barat dan Jawa Tengah CIMB Niaga Andiko Manik (kiri) dan Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance/CNAF Ristiawan Suherman (kanan) di sela-sela acara Buka Bersama dan Silaturahmi Media dengan CIMB Niaga di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.


Kolaborasi Bank Mandiri Pangkas Transaksi di Pelabuhan

1 hari lalu

Kolaborasi Bank Mandiri Pangkas Transaksi di Pelabuhan

Rencana Aksi Pemangkasan Birokrasi dan Peningkatan Layanan di Kawasan Pelabuhan (Aksi Pelabuhan), sebagai bagian dari Aksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi terus berlanjut.


Kerugian Akibat Investasi Bodong pada 2017-2023 Tembus Rp 139,67 Triliun, Begini Penjelasan OJK

1 hari lalu

Ilustrasi OJK / Otoritas Jasa Keuangan. Tempo/Tony Hartawan
Kerugian Akibat Investasi Bodong pada 2017-2023 Tembus Rp 139,67 Triliun, Begini Penjelasan OJK

OJK mencatat nilai kerugian masyarakat Indonesia akibat investasi bodong sebesar Rp 139,67 triliun sejak tahun 2017 hingga tahun 2023.


Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

1 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

Pemerintah meraup Rp 22,6 triliun melalui lelang Surat Utang Negara pada Selasa, 26 Maret 2024.