TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman berharap geliat pariwisata Banyuwangi bakal mampu memperkuat daerah tersebut sebagai sentra ekonomi baru di kawasan timur Pulau Jawa. Hal ini menyusul terus mengalirnya kunjungan ke Banyuwangi, baik untuk berwisata secara umum maupun wisata MICE (meeting, incentive, conference, exhibition) sehingga membawa dampak positif ke ekonomi daerah.
Baca: Pesawat Airbus Komersial Mendarat Perdana di Bandara Banyuwangi
“Kemajuan wisata Banyuwangi yang pesat bukan hanya berita gembira bagi daerah ini, tapi juga bagi Indonesia. Pariwisata memang menjadi instrumen untuk mengakselerasi dan memeratakan ekonomi,” ujar Agusman saat berkunjung ke Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Ahad, 16 September 2018.
Departemen Komunikasi BI sendiri membawa 170 orang jajaran dan mitranya untuk menggelar pertemuan dan pendidikan di Banyuwangi selama tiga hari sejak Jumat hingga Ahad, 14-16 September 2018.
Kunjungan tersebut menambah deretan kunjungan BI lainnya yang ikut menggeliatkan wisata MICE di Banyuwangi. BI kerap kali menggelar kegiatan serupa di Banyuwangi.
Agusman juga berharap semakin banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Banyuwangi untuk menambah devisa negara, sehingga bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah. Saat ini, destinasi di Banyuwangi yang jadi favorit wisman adalah Kawah Ijen, Pantai Plengkung, dan Pantai Sukamade.
Banyuwangi, sambung Agusman, juga mampu menjadi alternatif tempat liburan bagi wisatawan nusantara dibandingkan ke luar negeri. Hal ini juga berkorelasi positif untuk mengerem permintaan terhadap mata uang asing, yang pada akhirnya ikut memperkuat rupiah.
Kunjungan wisatawan ke Banyuwangi sendiri terus mengalami peningkatan. Per 2017, ada 98 ribu wisatawan mancanegara yang berkunjung ke daerah berjuluk The Sunrise of Java tersebut. Adapun total wisatawan domestik mencapai 4,9 juta.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, pengembangan sektor pariwisata memang menjadi salah satu fokus kinerjanya. Banyuwangi dianugerahi bentang alam yang indah nan lengkap serta keanekaragaman seni budaya yang begitu kuat. Itu menjadi potensi untuk dikembangkan. "Kemiskinan kami menurun pesat menjadi 8,6 persen dari sebelumnya dua digit, dan pendapatan per kapita juga meningkat lebih dari 120 persen menjadi Rp 45 juta per orang per tahun,” ujarnya.
Baca: Mal Pelayanan Publik Banyuwangi Bakal Layani Pengurusan Paspor
Selain memoles berbagai tempat wisata dan atraksi kebudayaan, Banyuwangi juga menyiapkan aksesabilitas dan infrastruktur penunjang, mulai bandara hingga hotel-hotel baru yang terus tumbuh. Dalam kesempatan ramah tamah dengan rombongan BI, Anas juga menyampaikan terima kasih karena selama ini BI terus membantu Banyuwangi untuk memperkuat ekonominya.