TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan pergerakan rupiah akan stabil pada pekan depan. Bhima memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.830 - Rp 14.880.
Baca juga: Moodys Ingatkan Dampak Negatif Jika Rupiah Rerus Melemah
"Pergerakan rupiah masih moderat menunggu rilis data neraca perdagangan bulan Agustus," kata Bhima saat dihubungi, Sabtu, 15 September 2018.
Bhima mengatakan rapat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang ditunda setelah The Fed melakukan rapat pada 25-26 September menjadi sinyal BI akan naikan dua kali lagi suku bunga acuan.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 Agustus 2018 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 Day Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen. Suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut konsisten dengan upaya untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman.
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.835 pada Jumat, 14 September 2018. Angka tersebut menunjukkan penguatan 91 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.794 pada penutupan Kamis, 13 September 2018.
Sedangkan pada Jumat 14 September 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.909 dan kurs beli Rp 14.761.