TEMPO.CO, PANGKALPINANG - PT. Semen Baturaja (SMBR) (Persero) Tbk bekerjasama dengan PT Timah Tbk untuk menyuplai kebutuhan semen seluruh proyek pembangunan PT Timah selama tiga tahun kedepan. Kerja sama kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut tertuang dalam dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandantangani oleh Direktur Utama SMBR Rahmad Pribadi dengan Direktur Utama PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani.
Baca juga: Cadangan Aluvial Merosot Drastis, PT Timah Ekspansi ke Nigeria
Direktur Utama PT SMBR Rahmad Pribadi mengatakan penandatanganan MoU tersebut merupakan komitmen awal mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan dan mampu memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan.
"Semen Baturaja tengah melakukan penetrasi untuk memasuki wilayah pasar baru, terutama di Bangka Belitung dan sekitarnya. Hal itu tercermin dalam Quick Win Initiatives atau Inisiatif Tiga Gajah yang telah dicanangkan oleh manajemen Semen Baturaja sebagai langkah strategis untuk mencapai semua target," ujar Rahmat kepada wartawan seusai penandatanganan MoU PT Semen Baturaja dan PT Timah di Graha Timah, Jumat Malam, 14 September 2018.
Menurut Rahmat, saat ini kebutuhan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mencapai 6,5 juta ton per tahun. Sementara produksi PT SMBR sendiri, kata dia, mencapai 3,8 juta ton setiap tahunnya.
"Secara nasional memang ada kelebihan kapasitas semen Indonesia sebesar 30 juta ton. Tapi kalau berbicara tingkat regional sumbagsel, suplai masih kurang sehingga banyak semen dari luar daerah masuk. Tapi kita perkuat pasar kita agar 3,85 juta ton produksi kita bisa dimaksimalkan untuk menutupi kebutuhan semen di Sumbagsel, termasuk Bangka Belitung," ujar dia.
Rahmat menuturkan saat ini PT Semen Baturaja telah memproduksi semen Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I, Portland Composite Cement (PCC) serta tipe semen lainnya dari tiga lokasi pabrik yaitu di Lampung, Baturaja dan Palembang.
"PT Semen Baturaja semakin mengukuhkan diri untuk terus menjadi market leader di wilayah Sumatra Bagian Selatan dan Tengah. Ke depan manajemen memiliki target untuk menjadi market leader di Pulau Sumatra maupun nantinya di Indonesi," kata dia. "Pertumbuhan konsumsi semen di Sumatra yang mencapai 5 sampai 8 persen, mampu dilampaui Semen Baturaja yang saat ini bisa tumbuh hingga 12 persen dan membuat kami masih memiliki peluang yang sangat besar untuk terus menjadi Green Cement Based Building Material Company terdepan di Indonesia."
Rahmat mengatakan PT Semen Baturaja juga melakukan penandatanganan Term Sheet Akuisisi Saham Tambang Batubara milik PT Selo Argodedali dalam menghadapi volatilitas harga batu bara sebagai bahan baku.
"Akuisisi dilakukan sebagai bagian dari perencanaan dan langkah strategis manajemen SMBR. Lokasi tambang batu bara yang akan diakuisisi sangat strategis dan dekat dengan pabrik existing. Nantinya batubara yang telah diproduksi akan bisa langsung digunakan,” ujar dia.
Direktur Utama PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi Tabrani menuturkan kerja sama yang terjalin antara PT Timah dengan PT Semen Baturaja diharapkan bisa memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak sekaligus membantu mempercepat pembangunan di Bangka Belitung.
"Nanti kita akan menggunakan produk dari PT Semen Baturaja dalam pembangunan yang ada di PT Timah. Begitu juga dengan PT Semen Baturaja yang akan menggunakan produk yang diproduksi atau dihasilkan PT Timah," ujar dia.