Ari memastikan direksi anyar Garuda akan membuat perubahan-perubahan yang dapat membuat pegawai Garuda bahagia tanpa harus menaikkan remunerasi. "Kami akan membuat perubahan sehingga pegawai merasa di-wongke," ujar Ari yang juga bekas Direktur Utama Pelindo III itu.
Pekerja tengah melakukan membersihkan sebuah pesawat di Garuda Maintenance Facilities (GMF) Cengkareng, Tangerang, 24 Februari 2015. Aktivitas tersebut sebagai langkah untuk merawat pesawat-pesawat Garuda Indonesia. Tempo/Tony Hartawan
2. Meningkatkan pemasukan perusahaan
Guna meningkatkan pendapatan perseroan, Ari melihat ada rute baru yang bisa digarap Garuda. "Kita harus melihat ceruk-ceruk baru di Jepang, Cina, lalu khusus umrah, di carter, dan rute domestik yang sebelumnya dimiliki pesaing," kata
Ari mengatakan saat ini penerbangan domestik menjadi rute yang paling menguntungkan. Walau, slot penerbangan kini masih menjadi batasan untuk pengembangannya. "Saya berharap kepada regulator supaya bisa mendapatkan minimum satu atau dua slot di halim (Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta) karena kita akan bisa bersaing," kata dia.
3. Redefinisi struktur biaya
Selain menambah pemasukan perseroan, langkah lainnya yang bakal dilakukan guna menekan kerugian perseroan adalah dengan mendefinisikan kembali struktur biaya perseroan. Ari mengatakan pelanggan Garuda sejatinya tersegmentasi, namun produk perseroan hanya satu.
Baca: Rupiah Bergejolak, Risiko Kredit Sektor Produktif Meningkat
"Maksudnya bagaimana kita me-redefine pelanggan garuda itu diberikan cost structure yang berbeda. Contohnya, ATR dengan cost structure Garuda, level atau standar Garuda saat ini itu harus diubah," Ari. Sehingga meskipun kurs rupiah gonjang-ganjing, menurut dia, struktur biaya nantinya dibuat untuk pelanggan dengan segmentasi yang tepat.