Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rupiah Loyo, TP Rachmat: Kebijakan Stabilkan Ekonomi Tepat

Reporter

image-gnews
Pimpinan Grup Astra, Theodore Permadi Rachmat. youtube.com
Pimpinan Grup Astra, Theodore Permadi Rachmat. youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konglomerat Theodore Permadi Rachmat alias TP Rachmat menilai upaya pemerintah menstabilkan perekonomian tanah air akibat melemahnya nilai tukar rupiah sudah tepat.

Baca juga: Rupiah Jeblok Konglomerat Theodore P Rachmat Enggak Usah Pusing

"Sudah benar. Kamu harus lihat inflasi. Kalau inflasi rendah, artinya ok. Kalau mulai naik, baru rada khawatir," ujar pendiri Triputra Group itu di Balai Kartini, Jakarta, Rabu, 12 September 2018.

Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, kurs berada pada level Rp 14.863 per dolar AS pada Rabu, 12 September 2018.

Theodore, salah satu orang terkaya Indonesia versi Forbes itu, menilai kebijakan pemerintah, misalnya menaikkan tarif pajak penghasilan impor cukup tepat dan tidak terlalu mempengaruhi masyarakat. "Itu kan untuk barang barang yang tidak esensial. Kalian beri tas Hermes enggak? BMW enggak? Ya udah enggak usah dipikirin," kata pria yang akrab disapa Teddy itu.

Begitu pula dengan penundaan proyek strategis pemerintah. Pria yang disebut memiliki kekayaan US$ 1,7 miliar itu menganggap penundaan proyek strategis nasional tidak akan berlangsung lama. "Kalau CAD-nya (defisit transaksi berjalan) membaik semua akan tenang," ujar Teddy.

Teddy menilai hingga saat ini kondisi perekonomian masih cukup aman untuk dunia usaha. Pria yang telah memulai kariernya sejak tahun 1970-an itu menilai kondisi saat ini masih lebih baik ketimbang yang pernah dialaminya dulu. Kendati akhir-akhir ini rupiah terus terdepresiasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya usaha mulai akhir tahun 1970, masa Presiden Soeharto itu devaluasi sering sekali, enggak ada masalah. Ini mah kecil," ujar Teddy.

Teddy melihat pelemahan rupiah saat ini lebih dipicu oleh faktor eksternal, yakni menguatnya perekonomian Negeri Abang Sam. Dampaknya, modal pun lari ke AS. Karena itu, negara-negara yang tidak siap akhirnya kewalahan dan mengalami krisis.

"Tapi Indonesia dan yang lain karena sudah prepare, jadi oke aja. Repot ya repot, tapi oke saja," ujar Teddy. Ia menyebut kerepotan yang dimaksud adalah ketika terjadi kepanikan dan orang-orang akhirnya mengambil duitnya dari bank, atau menukarkan ke dolar secara bersamaan.

Alumnus Institut Teknologi Bandung ini menduga nilai rupiah akan terus berada di kisaran Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat hingga akhir tahun ini. Menurut Teddy, hal terpenting bagi dunia usaha adalah kestabilan nilai tukar.

Bahkan, kalau pun rupiah menginjak level Rp 16 ribu per dolar AS, pria yang disebut memiliki kekayaan US$ 1,7 miliar itu tidak merasa bermasalah. "Yang penting bukan nyaman tapi stabil. Mau Rp 15 ribu, Rp 16 ribu, Rp 14 ribu juga enggak masalah asal jangan gonjang-ganjing," ujar Teddy. Ia menegaskan hal terpenting bagi pengusaha adalah kepastian.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


HSBC Luncurkan Platform ASEAN Growth Fund Senilai 1 Miliar USD

1 hari lalu

Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt usai acara HSBC Summit 2023 di The St.Regis Jakarta Selatan, pada Rabu, 11 Oktober 2023. TEMPO/Ninda Dwi Ramadhani
HSBC Luncurkan Platform ASEAN Growth Fund Senilai 1 Miliar USD

PT Bank HSBC Indonesia meluncurkan platform untuk pengembangan usaha perusaan yang mengincar bisnisnya berkembang di Asia Tenggara.


Delegasi Korea Utara Kunjungan Kerja ke Vietnam

1 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di kantor konsulat Korea Utara di Dandong, provinsi Liaoning, Cina. REUTERS
Delegasi Korea Utara Kunjungan Kerja ke Vietnam

Rangkaian kunjungan kerja itu dilakukan sebagai bagian dari upaya Pyongyang memperluas hubungan diplomatik setelah lockdown pandemi Covid-19.


Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

1 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

Pada perdagangan Selasa, 26 Maret 2024, rupiah ditutup menguat 7 poin menjadi Rp 15.793 per dolar AS.


Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

2 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

Menjelang idul fitri, banyak orang yang menawarkan penukaran uang baru. Sebaiknya tetap waspada dan pahami ciri-ciri uang palsu agar tidak tertipu.


Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

2 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.


Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat di Rentang Rp 15.630-15.680 per Dolar AS

6 hari lalu

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat di Rentang Rp 15.630-15.680 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diprediksi fluktuatif. Sentimennya adalah penetapan hasil Pemilu dan kebijakan suku bunga The Fed


Menjelang Lebaran, Bank Indonesia NTB Siapkan Uang Tunai Rp 3,63 Triliun

7 hari lalu

Warga mengantre untuk menukar uang pecahan di mobil kas keliling yang melayani penukaran uang pecahan di Pasar Pramuka, Jakarta, Rabu 20 Maret 2024. Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai senilai Rp197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idulfitri 1445 H/2024 M. Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menyampaikan bahwa penyediaan rupiah ini tumbuh sebesar 4,65% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp188,8 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Menjelang Lebaran, Bank Indonesia NTB Siapkan Uang Tunai Rp 3,63 Triliun

Bank Indonesia menyatakan jumlah tersebut sangat siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Ramadan hingga Lebaran.


Rupiah Menguat ke 15.668 per USD Usai KPU Umumkan Prabowo-Gibran Menang Pilpres

7 hari lalu

Rupiah Menguat ke 15.668 per USD Usai KPU Umumkan Prabowo-Gibran Menang Pilpres

Nilai tukar rupiah menguat usai KPU mengumumkan hasil Pemilu 2024 yang di antaranya mengumumkan presiden dan wakil presiden terpilih.


BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen

8 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen

BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan pada level 6 persen.


Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

13 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau pasar pakaian Blok A Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Zulkifli Hasan mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang untuk melihat secara langsung para pedagang  penjual barang lokal menjelang hari raya Lebaran Idul Fitri nanti. TEMPO/Tony Hartawan
Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

Ekonom Celios tanggapi klaim Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas tentang geliat ekonomi Pasar Tanah Abang yang melebihi rata-rata.