TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Budi Setyadi mengatakan kebijakan perluasan ganjil genap yang diterapkan selama Asian Games 2018 berhasil menekan tingkat polusi udara di ibu kota DKI Jakarta. Pada ruas jalan yang terkena ganjil-genap, emisi karbon dioksida atau CO2 turun sebesar 20,3 persen.
"Data ini bisa dipertanggungjawabkan karena Pak Bambang Prihartono (Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) mendata dengan indikator yang jelas," kata Budi Setyadi dalam diskusi di Pecenongan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 12 September 2018.
Sebelumnya, pemerintah resmi memperluas kebijakan ganjil genap, tak hanya selama Asian Games 2018, tapi juga dilanjutkan hingga Asian Para Games 2018. Berikut ini delapan ruas jalan yang akan menerapkan aturan ganjil genap: Jakarta Selatan di Jalan HR Rasuna Said, Jalan MT Haryono, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Arteri Pondok Indah; Jakarta Timur ada di Jalan DI Panjaitan dan Jalan Ahmad Yani; Jakarta Barat di Jalan S. Parman; lalu Jakarta Utara di Jalan Benyamin Sueb.
Budi mengatakan Kemenhub berkomitmen mengurangi kadar C02 yang ada di udara Jakarta. Saat ini, tim dari Ditjen Perhubungan Darat pun tengah berangkat ke Inggris untuk mengikuti konferensi internasional di sana terkait pengurangan emisi. "Karena semakin lama kendaraan tidak dibatasi, maka semakin banyak gas beracun yang dihirup," ujarnya.
Saat ini saja, kata Budi, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sudah mencapai 168 juta unit yang terdiri dari 14 juta mobil, 2 juta bus, 7 juta mobil angkutan barang, dan 105 juta sepeda motor. Sementara di Jakarta terdapat sekitar 18 juta unit kendaraan, 4 juta mobil dan 14 juta sepeda motor.
Pengurangan emisi CO2 dicapai lantaran VC ratio atau angka kepadatan lalu lintas berkurang hingga 20,37 persen, meski ada sedikit kenaikan VC ratio di jalan alternatif sebesar 6,48 persen. Tapi, secara umum, terjadi peralihan dari transportasi pribadi ke transportasi publik. Rata-rata penumpang Transjabodetabek naik 40 persen, Transjakarta 40,21 persen, dan Commuter Line 6,13 persen.
Atas hasil positif ini, kata Budi Setyadi, Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan kebijakan ganjil genap bisa saja dijadikan permanen. Tapi, evaluasi menyeluruh akan dilakukan oleh Kemenhub setelah ajang Asian Para Games rampung pada 13 Oktober 2018.