TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk memutuskan untuk mengangkat Gigih Prakoso Soewarto menjadi Direktur Utama, menggantikan Jobi Triananda Hasjim. Jobi telah menahkodai perusahaan gas alam itu sejak Mei 2017.
Baca: PGN Gugat Petronas di Arbitrase Hong Kong
"Pemegang saham menyepakati pergantian pengurus perusahaan, pada susunan direksi. Rapat memutuskan mengganti satu direksi," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Senin, 10 September 2018.
Sebelum ditunjuk memimpin PGN, Gigih Prakoso adalah Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko PT Pertamina (Persero). Gigih Prakoso sejatinya bukan wajah baru di tubuh PGN. Ia pernah Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN pada Mei 2017 hingga Agustus 2017.
Melansir situs resmi Pertamina, penyandang gelar Doktor Ekonomi dari Universitas Gajah Mada dan University of Kentucky, Amerika Serikat itu telah malang melintang di sektor energi. Gigih juga pernah mengemban posisi komisaris PT Pertamina Patra Niaga dan Senior Vice President Corporate Strategic Growth Pertamina.
Ke depannya, Gigih masih akan didampingi oleh susunan direksi yang sama dengan kepengurusan Jobi. Mereka antara alin adalah Direktur Infrastruktur dan Teknologi Dilo Seno Widagdo, Direktur Komersial Danny Praditya, Direktur Keuangan Said Reza Pahlevy, dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Desima Equalita Siahaan.
Rachmat mengatakan, sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik. Meskipun kondisi perekonomian mengalami perlambatan, PGN tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.
Setelah RUPSLB ini, Rachmat mengatakan PGN akan tetap agresif membangun infrastruktur gas bumi untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Selama semester I 2018, PGN telah mampu menyelesaikan pembangunan pipa sepanjang lebih dari 87 km, sehingga panjang pipa yang dioperasikan PGN berjumlah 7.481 km.
Selama semester I 2018, PGN juga berhasil menyelesaikan sejumlah proyek dengan tepat waktu seperti penyaluran gas pembangkit listrik Muara Karang, pengembangan jaringan pipa distribusi ke wilayah Karawang, dan pemasangan infrastruktur gas customer attachment di seluruh wilayah kerjanya, serta menyelesaikan pembangunan jaringan pipa distribusi Duri-Dumai.
Perusahaan dengan kode saham PGAS juga tengah meneruskan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur. Diantaranya jaringan pipa transmisi Dumai, mengembangkan jaringan pipa distribusi ke wilayah Banten, serta pemasangan infrastruktur gas ke rumah tangga di area Jakarta, Bogor, Bekasi, Palembang, Tangerang, dan Pasuruan.
"Di tengah banyaknya tantangan bisnis saat ini, PGN tetap berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional," kata Rachmat.