TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Christiansen atau Yansen mengatakan 1.000 pengemudi ojek dan taksi online akan berdemonstrasi di kantor aplikator Grab dan Gojek pada pekan ini. Mereka akan menyampaikan 4 tuntutan dalam demo bertema Gerakan Hantam Aplikator Nakal (Gerhana).
Baca juga: Ratusan Pengemudi Ojek Online Tetap Akan Berdemo 18-8-18, Sebab
"1. Menagih janji aplikator
2. Menolak keras Aplikator menjadi Perusahaan Transportasi
3. Menolak keras eksploitasi terhadap driver online.
4. Menolak keras Kartelisasi dan Monopoli bisnis Transportasi Online," kata Yansen dalam keterangan tertulis, Ahad, 9 September 2018.
Yansen mengatakan gerakan ini merupakan gabungan dari berbagai organisasi dan komunitas driver online. Menurut Yansen, untuk di Jabodetabek, demonstrasi digelar Senin, 10 September 2018 di kantor Grab Indonesia, Lippo Kuningan pukul 09.00 WIB. Adapun titik kumpul di belakang Kantor KPK Lama, pukul 07.00 WIB.
Sedangkan pada Rabu, 12 September 2018, mereka berunjuk rasa di kantor Gojek Indonesia, Pasaraya Blok M pukul 09.00 WIB. Para pengemudi akan berkumpul dahulu di Taman Wijaya IX, pukul 07.00 WIB.
"Bila aplikator tidak memenuhi tuntutan kami, maka kami akan meminta kepada Pemerintah agar mengusir Grab dan Gojek dari Bumi Pertiwi dan Pemerintah segera mencarikan solusi atas permasalahan ini," kata Yansen.
Yansen berharap melalui gerakan berbentuk unjuk rasa di kantor Gojek dan Grab itu bisa menghasilkan kesejahteraan, kemandirian dan keadilan sosial bagi pengemudi online individu di seluruh Indonesia.
PR Manager PT Gojek Indonesia Rindu Ragillia belum mengetahui kabar soal demo di kantor mereka mulai besok. "Saya cek dulu ke tim terkait. Nanti kalau ada update dikabari," kata dia. Adapun Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, belum merespons panggilan dari Tempo soal rencana demo besok.