TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau BI, Perry Warjiyo mengapresiasi sejumlah langkah pengusaha yang mau menukarkan dolar Amerika Serikat yang dimilikinya ke rupiah. Menurut Perry, langkah tersebut dinilai mampu membantu pasokan dolar di pasar valas.
Baca: Efek Rupiah Melemah, Impor Porsche Hingga Ferrari Bakal Distop
"Apresiasi kami kepada pengusaha yang mempunyai devisa, khususnya mempunyai valas, menjual valasnya dan itu menambah pasokan di pasar," kata ditemui setelah salat Jumat di Gedung Bang Indonesia, Jumat, 7 September 2018.
Menurut Perry, langkah pengusaha yang mau menukarkan dolar tersebut membuat kondisi pasar keuangan menjadi lebih stabil. Kondisi ini nantinya diharapkan akan terus berlangsung sehingga mendukung stabilitas nilai tukar ke depannya.
Merujuk pada Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR tercatat menguat pada Jumat, 7 September 2018 menjadi Rp 14.884 dibandingkan sebelumnya yang berada di level Rp 14.891 per dolar Amerika Serikat. Sementara itu, melansir data RTI, di pasar valas rupiah tercatat telah menguat sebanyak 0,25 persen ke level Rp 14.836 per dolar Amerika Serikat.
Selain itu, Perry juga mengapresiasi sejumlah langkah yang diterapkan oleh pemerintah untuk melakukan penguatan nilai tukar lewat memperbaiki defisit transaksi berjalan. Perry misalnya merujuk pada kebijakan implementasi bauran minyak sawit dalam bahan bakar minyak khususnya solar sebanyak 20 persen, peningkatan pariwisata hingga mengenai pajak impor atau PPh Impor untuk barang konsumsi.
"Dengan langkah itu saya meyakini bahwa defisit transaksi berjalan akan turun, tidak hanya tahun ini tapi tahun depan secara signifikan. Dan karena itu juga akan mendukung stabilitas nilai tukar ke depannya," kata Perry.
Selain itu, Perry juga menyampaikan bahwa BI akan fokus untuk melakukan stabilitasasi nilai tukar rupiah dengan sejumlah langkah. Termasuk dengan menjaga keberadaan BI di pasar sehingga nilait tukar rupiah bisa tetap terjaga.