TEMPO.CO, Jakarta - Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, memperkirakan nilai tukar rupiah akan menguat hari ini. William memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.880 - Rp 15 ribu per dolar AS. "Ada sentimen positif dari pembatasan impor, jadi prediksinya akan menguat," kata William saat dihubungi, Kamis, 6 September 2018.
Baca: Rupiah Dekati 15 Ribu, Beban Biaya Maskapai Kian Berat
Sedangkan analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri, memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.905 - Rp 15.015 per dolar AS. Ia mengatakan faktor eksternal yang mempengaruhi masih sama, yaitu krisis Turki dan Argentina.
Reny menyebutkan tekanan di emerging markets masih berlanjut, tapi ada sedikit kemajuan di sisi negosiasi perdagangan Amerika Serikat-Kanada. "Dari domestik, kebijakan pemerintah terkait pembatasan impor diharapkan dapat sedikit mengurangi beban rupiah hari ini," tuturnya.
Sementara itu, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, memperkirakan rupiah masih bergerak di kisaran Rp 14.970 - Rp 15.030 per dolar AS. "Sentimen baru dari hasil perundingan Argentina dan IMF mengisyaratkan bailout dilakukan lebih awal sebesar US$ 50 miliar," ucapnya.
Dana segar IMF, kata Bhima, berimplikasi pada kebijakan austerity yang dilakukan Argentina dengan memotong defisit anggarannya. "Sentimen investor masih khawatir soal krisis Argentina."
Baca: Redam Pelemahan Rupiah, OJK Perketat Transaksi Valas
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR tercatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.927 pada Rabu, 5 September 2018. Angka tersebut menunjukkan pelemahan 87 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.840, pada penutupan Selasa, 4 September 2018. Sedangkan pada 5 September 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah adalah Rp 15.002 dan kurs beli Rp 14.852.
Simak berita menarik terkait rupiah hanya di Tempo.co.